
JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Melakukan pergantian pengurus menjadi demi meningkatkan kinerja bisnis menjadi salah satu opsi yang diusung banyak lembaga bisnis. Hal itu pun ditempuh PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk atau bank bjb. Pergantian jajaran direksi lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten itu berlangsung Selasa (31/3) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2015 yang bergulir di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto Bandung.
Dalam RUPS tersebut, tidak hanya melakukan pergantian pengurus perusahaan, tetapi, lembaga perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Bandung itu pun menyampaikan pelaporan kinerja Tahun Buku 2014. “Berkenaan dengan direksi, hasil RUPS menyatakan, kami memberhentikan pengurus yang sudah habis masa jabatannya dan kembali mengangkat pengurus yang sudah mendapat persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” tandas Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan.
Ahmad Irfan mengatakan, berdasarkan hasil RUPS tersebut, pihaknya memberhentikan Zaenal Aripin, yang selama beberapa tahun terakhir, menjabat Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Untuk mengisi kekosongan posisi tersebut, Ahamd Irfan menegaskan, pihaknya berkewenangan menunjukan satu di antara 6 jajaran direksi lainnya guna mengisi posisi yang ditinggalkan Zaenal Aripin. Mereka adalah Agus Gunawan (Direktur Mikro), Nia Kania (Direktur Keuangan), Benny Santoso (Direktur Operasional), Fermiyanti (Direktur Konsumer), dan Suartini (Direktur Komersial).
Pihaknya, ungkap Ahmad Irfan, sudah merencanakan berlangsungnya pengangkatan sosok untuk menjadi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. “Kami sudah mengajukan 2 orang kandidat untuk menjadi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Kami menunggu keputusan OJK,” tutur Ahmad Irfan.
Kendati tidak menyebutkan nama para kandidat tersebut, informasinya, ke-2 calon direksi tersebut yaitu Agus Mulyana, yang kini menjabat Vice President Corporate Secretary bank bjb. Satu lagi yakni Benny Riswandi yang memegang posisi sebagai Pimpinan Divisi Manajemen Risiko bank bjb.
Pihaknya, tegas Ahmad Irfan, segera melakukan pengangkatan sosok Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang baru dalam waktu yang tidak lama. Rencananya, ungkap dia, hal itu berlangsung pada Mei 2015.
Berkenaan dengan Komisaris Utama, yang juga lowong karena ditinggal Taufiqurrahman Ruki yang beberapa waktu lalu kembali penjadi petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ahmad Irfan mengatakan, hasil RUPS memutuskan mengangkat Klemi Subiyantoro sebagai Komisaris Utama. (ADR)