JABARTODAY.COM – BANDUNG
Dua pelaku penggalian pipa milik Pertamina yang berlokasi di Jalan Pantura Dusun Batanggede, RT 01/03, Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, ditembak oleh polisi karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap. Penggalian yang dilakukan pelaku sempat menimbulkan ledakan yang menimbulkan korban tewas sebanyak 4 orang, Kamis 28 Agustus 2014.
Dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, keberadaan para pelaku diketahui dari warung milik Arum yang disewa oleh mereka. “Disewa sejak 1 Juli. Karena mereka tahu, pipa Pertamina melewati jalur tersebut,” ujar Iriawan di Mapolda Jabar, Selasa (9/9/2014).
Modus para pelaku, seperti dituturkan Iriawan, yaitu membuat terowongan dengan cara menggali tanah berukuran 1×1,5 meter dengan kedalaman 2 meter di bawah warung tersebut, yang menghubungkan langsung dengan pipa. Setelahnya, pelaku mengebor pipa dengan lebih dulu mengelas pipa pelindung, kemudian skrup dipasang secara melingkar ke pipa dimana skrup sudah dipasang drat. “Kemudian pelaku mengebor pipa, setelah dilubangi, lubang itu diperbesar menggunakan pahat,” papar Kapolda.
Lalu, drat yang ada di skrup yang menempel di pipa dimasukkan kran besar yang berfungsi untuk membuka/menutup aliran bahan bakar minyak. Setelahnya, dipasanglah pipa yang berdiameter sama dengan kran dan disambungkan ke titik penggalian tanah alias warung sewaan para pelaku.
“Pencurian dilakukan hampir 58 hari. Kenapa ada ledakan? Karena ada pipa yang bocor dan di sana ada sungai yang membawa BBM yang bocor, lalu BBM masuk ke dalam rumah yang sedang memasak dan timbul api hingga titik dimulainya penggalian,” urai Iriawan.
Barang bukti yang disita polisi dari para pelaku, yakni pipa berukuran 6 inci sebanyak 5 batang, obeng, kunci Inggris, kunci pipa, kunci pas, gergaji besi, bor, linggis, pacul, golok, gunting plat, gurinda besi, jerigen, lampu senter, pompa air, martil, kran pipa, lem pipa, sekrup, chasing pipa, rol kabel. (VIL)