JABARTODAY.COM – BANDUNG
Pikiran Roy Darwis langsung menerawang ke masa lalu saat ditanya soal penampilan Milan Glorie melawan Indonesia All Stars Legends di Gelora Bung Karno, Sabtu (9/2). Milan Glorie yang berisikan para mantan pemain AC Milan, seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, maupun Andriy Shevchenko datang ke Indonesia untuk melakukan pertandingan amal.
Roy sendiri pernah menghadapi AC Milan sebagai hadiah menjadi juara Liga Indonesia 1994/1995. Saat itu, AC Milan sebagai juara Liga Champions dan pemegang scudetto, menghantam Persib Bandung dengan skor 8-0. Meski tanpa Baresi dan Maldini yang sedang bertarung di Piala Dunia 1994, serta Marco Van Basten yang sedang cedera. Namun, mereka membawa pemain termahal saat itu, Gianluigi Lentini.
“Waktu itu habis juara, itu hadiah lawan AC Milan. Waktu itu ada pemain termahal (Lentini). Persib sangat bangga,” kata Roy, saat ditemui di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (10/2).
Menurut Roy, penampilan Milan kemarin beda dengan yang pernah dihadapinya. Waktu itu AC Milan yang dilatih Arrigo Sacchi sedang on-fire dan melakukan seleksi, makanya mereka lebih bersungguh-sungguh.
“Beda lah kemarin, refreshing. Kalau dulu lagi on-fire. Makanya kita 8-0. Untuk ukuran tim Indonesia lumayan,” terang Roy.
Dirinya mengaku bangga bisa berhadapan dengan bintang-bintang dunia yang ada di AC Milan. Bisa bertarung satu sama satu dengan Zvonimir Boban. Apalagi, ulasnya, para pemain Eropa sangat bisa memanfaatkan kesalahan kecil.
“Saya bangga, dimana akan bermain dengan bintang-bintang dunia, head to head sama Boban. Luar biasa, betul-betul pemain dunia. Kesalahan terkecil kita, mereka selalu paham. Luar biasa,” puji saudara Robby Darwis tersebut.
Roy menyebut timnas Indonesia dahulu lebih baik dibanding yang sekarang. Ia juga menyayangkan adanya dualisme kepengurusan dan kompetisi sepakbola nasional saat ini. (AVILA DWIPUTRA)