Inflasi Juni, Sukabumi Tertinggi, Kota Bandung Terendah

 

Fluktuasi Inflasi
Fluktuasi Inflasi

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Selama periode Juni 2014, terjadi sejumlah kenaikan harga komoditi. Antara lain, kelompok bahan makanan, makanan jadi, rokok-tembakau, perumahan, air, listrik gas-bahan bakar, dan lainnya. Hal itu menjadi pemicu terjadinya inflasi di Jabar pada bulan lalu.

Data Badan Pusat Statistik Jawa Barat menunjukkan, periode Juni 2014, inflasi tatar Pasundan sebesar 0,38 persen, yang merupakan Indek Harga Komoditi Gabungan. IHK mencakup 7 kota, yakni Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Depok.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengemukakan, daerah di Jabar yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sukabumi. Inflasinya, sebut Dody sebesar 0,48 persen. “Kota Bandung justru sebaliknya, menjadi daerah inflasi terendah di Jabar, yaitu 0,2 persen,” ungkap Dody.

Menurutnya, ada 7 kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi. Yaitu, sebutnya, Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,39 persen, Makanan Jadi, Rokok-Tembakau sejumlah 0,23 persen, Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar senilai 0,13 persen. Selanjutnya, tambah dia, Kelompok Sandang sebesar 0,03 persen, Kesehatan 0,13 persen, Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,09 persen, serta Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,09 persen.

Dody menyatakan, berdasarkan pemantauan, ada beberapa komoditi yang merupakan pemberi kontribusi inflasi di Jabar. Di antaranya, tukas Dody, daging ayam ras, bawang merah, dan telur. Namun, ujar dia, ada pula komoditi yang mengalami deflasi, seperti cabai rawit dan cabai merah. (ADR)

Related posts