
JABARTODAY.COM – SUBANG
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meyakini seni Sunda akan terus hidup dan berkembang meski saat ini gempuran nilai-nilai asing terus menghantam ke tengah masyarakat. Keyakinan itu didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat dan komunitas seniman serta budayawan tetap menghormati warisan leluhur.
Penegasan itu disampaikannya Heryawan di hadapan ratusan seniman dan budayawan pada Gelar Budaya Sunda ‘Hajat Lembur’ di Cagak, Subang, Sabtu (17/11). “Jangan khawatir, kesenian sunda tidak bakal punah,” tegasnya.
Lebih lanjut Gubernur mengatakan, seni dan budaya Sunda tetap lestari karena dijaga masyarakat dan sejumlah kalangan. Selain kalangan kampus, keberadaan sanggar seni di tengah masyarakat berperan penting menjaga kelestarian seni budaya Sunda. “Yang jaga kesenian sunda banyak. Ada perguruan tinggi dan ratusan sanggar. Semuanya berperan penting,” tutur Kang Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Mengulas selintas hakikat seni dengan kehidupan, Heryawan memaparkan, keduanya tak terpisah. Karenanya, tegas dia, tidak benar seni bertentangan dengan agama. Seni-budaya berkaitan dengan keindahan perasaan. Menikmati produk kesenian dengan berbagai variannya, masih menurut Heryawan, seseorang dapat mengasah budi pekertinya. Pasalnya, seni-budaya menawarkan nilai kebenaran, kebaikan, dan keluhuran. “Jadi keliru besar bila ada yang beranggarapan seni bertentangan dengan agama,” tegasnya.
Ditambahkan, agama tidak mencampuri format kesenian karena berkaitan dengan perasaan personal. Namun, substansi seni tentu tetap harus menjunjung pedoman agama. Sementara itu, sesepuh budayawan Kabupaten Subang menyambut gembira perhatian pemerintah daerah atas kegiatan komunitas seniman lokal.
“Kami gembira karena Gubernur Ahmad Heryawan selalu menyempatkan diri menghadiri pergelaran seni Sunda,” ujar Ukat. Selain menghadiri Gelar Budaya Sunda ‘Hajat Lembur’, Heryawan meresmikan panggung Sanggar Parikesit, Subang.(HUMAS PEMPROV JABAR/NJP)