Heryawan Klaim Pendidikan di Jabar Sudah Merata

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyerahkan tropi kepada salah seorang guru berprestasi di Gedung Pakuan. (NAJIP HENDRA SP/JABARTODAY.COM)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengklaim pendidikan di Jawa Barat sudah bisa dibilang merata. Hal ini bisa dilihat dari beragamnya asal daerah penerima penghargaan pendidik dan tenaga kependidikan tingkat Jabar tahun ini. Bagi Heryawan, bukti ini menunjukkan bahwa kemajuan pendidikan tak hanya milik daerah perkotaan, melainkan sudah milik seluruh daerah di Jabar.

“Kalau kita perhatikan, beberapa penerima penghargaan tadi berasal dari sekolah-sekolah di pelosok. Tadi ada yang dari Cisewu di Kabupaten Garut. Ada juga dari Sukabumi selatan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di Jawa Barat sudah merata, tidak lagi didominasi sekolah-sekolah perkotaan,” ungkap Heryawan usai menyerahkah 84 penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata, Kamis (30/8) sore.

Heryawan pun berharap penghargaan yang diterima para pendidik maupun tenaga kependidikan tersebut mampu menjadi stimulan dan penambah spirit untuk terus memajukan pendidikan di Jawa Barat. Bagi pria kelahiran Sukabumi ini, para guru maupun tenaga kependidikan merupakan tulang punggung pendidikan.

Dalam konteks pembangunan, imbuh dia, pendidikan merupakan kunci kemajuan sebuah bangsa atau sebuah daerah. Sejalan dengan itu, para pendidik dan tenaga kependidikan merupakan sumber kemajuan juga. Wajar bila kemudian dirinya berterima kasih kepada para pahlawan pendidikan tersebut.

Gubernur pun berjanji untuk memberikan perhatian kepada sektor pendidikan di daerah. Caranya dengan membangun ruang kelas baru dan sekolah baru sesuai kebutuhan anak usia sekolah. Cara lainnya dengan memberikan tunjangan kepada para guru di pelosok yang dianggapnya berjasa besar dalam mendongkrak kemajuan pendidikan di daerah yang dipimpinnya ini.

“Indikator makro pendidikan di Jawa Barat terus menunjukkan kemajuan. Rata-rata lama sekolah naik dari 7,5 tahun ke 8,5 tahun. Kalau bertanya mengapa naiknya sulit, karena seluruh penduduk yang usianya belum 70 tahun dihitung. Jadi harus nunggu meninggal dulu yang drop out berusia lanjut. Mereka akan terus menjadi pembagi (dalam penghitungan),” papar Gubernur.

Meski begitu, Heryawan mengaku gembira karena angka partisipasi sekolah terus naik. Saat dia naik menjadi gubernur pada 2008 lalu, partisipasi SD 95 persen. Dua tahun kemudian, melonjak jadi 119 pesrsen. “Kelebihan 19 persen. Kalau dijelaskan panjang lagi,” kilah Heryawan.

Kenaikkan angka partisipasi sekolah juga terjadi pada level di atasnya. SMP naik dari 87 persen menjadi sekarang 95 persen. Sementara SMA naik dari 51 menjadi 61 persen. “Kalau ditanya maju, ya pendidikan di Jawa Barat maju. Tahun lalu, Jawa Barat menjadi juara nasional pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi. Mudah-mudahan tahun ini juga kita bisa berbicara di level nasional,” tandas Heryawan.

Dengan meratanya pendidikan, imbuh dia, maka ke depan hidup di desa atau di kota hanya sebuah pilihan. Seseorang bisa dengan leluasa memilih tinggal di mana saja karena di mana pun kesempatan mendapat pendidikan sama. Sejalan dengan itu, kesejahteraan juga diharapkan sudah bisa dinikmati seluruh masyarakat Jawa Barat.(NJP)

 

Related posts