Dibayangi Depresiasi Rupiah dan Suku Bunga, Ini Sikap Honda 

(jabartoday.com/erwin adriansyah)

JABARTODAY.COM – BAMDUNG — Selama beberapa bulan terakhir,  ekonomi makro nasional dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Rupiah terdepresiasi cukup dalam, bahkan sempat nyaris menembus Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Hal itu membuat Bank Indonesia (BI) melakukan beberapa penyesuaian suku bunga acuan. Penyesuaian itu berpotensi membuat suku bunga pasar mengalami perubahan. Tentunya, jika hal tersebut terjadi, dapat berdampak pada sektor riil. Otomotif menjadi satu di antara sektor riil yang berpotensi terkena dampaknya.

Efeknya, beberapa pelaku otomotif nasional melakukan penyesuaian harga jual produknya. Namun, ada juga yang bersikap wait and see. “Kami belum dapat memutuskan, apakah ada penyesuaian harga atau tidak. Kami masih menunggu dan melihat perkembangan,” tandas Iwan Tjandradinata, Direktur PT Honda Bandung Center (HBC), main dealer PT Honda Prospect Motor (HPM), Agen Pemegang Merek (APM) Honda Mobil area Jabar-Banten, pada sela-sela Launching All New Honda Brio 2nd Generation dan All New Honda HRV di Trans Studio Mal, Jalan Gatotsubroto Bandung.

Iwan menyatakan, pihaknya tidak dapat melakukan penyesuaian harga secara serta merta. Pasalnya, jelas dia, secara otomatis, berpengaruh pada konsumen. Sebagai contoh, terangnya, apabila pihaknya menaikkan harga jual, itu buat nilai kredit pun mengalami penyesuaian. Terlebih, jika suku bunga kredit naik, tambahnya, tentunya, hal itu sangat berpengaruh pada konsumen.

Karenanya, ujar dia, pihaknya memilih opsi untuk menahan harga jual seraya melihat dan menunggu perkembangan dalam beberapa waktu mendatang. “Kita lihat dan tunggu saja bagaimana perkembangannya,” tutup Iwan.  (win)

Related posts