Hari Ini, Dunia Peringati Hari Kontrasepsi

Kondom, salah satu alat kontrasepsi bagi pria.

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Bila ada pertanyaan, tahukah bahwa dunia memiliki Hari Kontrasepsi? Barangkali tak banyak yang menjawab tahu. Bahkan, bukan tidak mungkin ada yang belum pernah mendengar sekalipun. Padahal, Hari Kontrasepsi boleh jadi menjadi semacam simbol kepedulian masyarakat internasional pada program kependudukan dan keluarga berencana (KKB).

Ya, Hari Kontrasepsi Dunia diluncurkan kali pertama di seluruh dunia pada 26 September 2007. Penetapannya bertujuan mengangkat kesadaran mengenai kontrasepsi dan meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. Kampanye global diprakarsai oleh badan kesehatan seksual dan reproduksi global Marie Stopes International (MSI), the European Society of Contraception (ESC), Centro Latinamerico Salud de la Mujer (CELSAM), the International Federation of Pediatric and Adolescent Gynecology (FIGIJ), the Asia Pacific Council on Contraception (APCOC), dan didukung oleh Bayer Schering Pharma AG. Di Indonesia, peluncuran Hari Kontrasepsi Dunia diprakarsai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kini menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Apa sesungguhnya makna Hari Kontrasepsi Dunia bagi Indonesia? Kepala Sub Bidang Advoksi dan KIE BKKBN Jabar Elma Triyulianti menjawab sederhana, “Agar kita selalu sadar dan ingat bahwa kontrasepsi adalah kebutuhan utama keluarga dalam rangka membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera.”

Menurut Elma, hal ini sejalan dengan tujuan Hari Kontrasepsi Dunia, yaitu meningkatkan kesadaran semua pihak mengenai kontrasepsi dan meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. “Hari Kontrasepsi Dunia adalah kampanye jangka panjang yang diperuntukkan bagi semua wanita dan pria usia subur. Your Life, sebuah brand yang dikembangkan secara khusus untuk Hari Kontrasepsi Dunia, merupakan tema kampanye yang berjangkauan luas,” terang Elma.

Bagi Jawa Barat, Hari Kontrasepsi Dunia tentu sangat relevan dengan spirit pembangunan KKB. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 43 juta jiwa, dengan 12 juta pasangan usia subur (PUS), Hari Kontrasepsi Dunia merupakan momentum penyadaran pentingnya pengendalian penduduk dan program KB.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan dua kebijakan pembangunan KKB. Pertama, revitalisasi program KB. Kedua, penyerasian kebijakan kependudukan. Revitalisasi KB dilakukan melalui pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian kependudukan, pembinaan dan kemandiran KB, peningkatan promosi dan penggerakkan, peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan, dan pelembagaan pola hidup sehat,” papar Elma.

“Adapun kebijakan penyerasian kebijakan kependudukan dilakukan dengan penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk. Cara lainnya berupa perumusan kebijakan kependudukan yang bersinergi antara aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas. Upaya lainnya berupa penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait,” tambah dia.

Di Jawa Barat, Hari Kontrasepsi Dunia diperingati dengan menggelar serangkaian talkshow dan diseminasi informasi melalui media massa. Rabu (26/9) pagi ini, BKKBN Jawa Barat menggelar talkshow interaktif di salah satu televisi lokal. Hadir menjadi narasumber dari Dinas Kesehatan Jawa Barat dan BKKBN Jawa Barat.

“Hari ini juga terbit sebuah tulisan mengenai pentingnya kontrasepsi untuk pembangunan kependudukan dan KB di salah satu koran regional di Jabar. Penulisnya seorang pengamat kependudukan dan KB yang selama ini intens membantu kami dalam mengadvokasi program,” kata Elma.

Talkshow Hari Kontrasepsi Dunia juga bakal kembali digelar di SMKN 2 Bandung pada Kamis (27/9) pagi. Kali ini BKKBN menghadirkan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Sinatria dari Kabupaten Bandung Barat (KBB). Talkshow juga menghadikan dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau beken dengan sebutan Aa Gym.

“Bukan berarti mengajak remaja menggunakan alat kontrasepsi. Di sini, kami mengajak remaja untuk mengenal alat kontrasepsi dalam rangka mempersiapkan masa depan ketika menikah kelak. Kegiatan ini bagian dari Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR),” pungkas Elma.(NJP)

Related posts