Harga Jual Toyota Alami Kenaikan

Deputy Operation Marketing Head PT TAM Anton Jimmy (kiri) dan Operation Manager AUTO 2000 Adrian Noor memperlihatkan produk terbaru Toyota Nav 1, Senin (28/1). (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Prediksi mengenai kemungkinan terjadinya kenaikan harga jual berbagai komoditi, termasuk produk ekonomi, efek dari beberapa kebijakan pemerintah yang berlaku pada awal 2013, seperti kenaikan upah minimal kabupaten/kota dan tarif dasar listrik, mulai terbukti.

Hal itu terlihat dari PT Toyota Astra Motor (TAM) yang menaikkan harga jual produknya pada awal tahun ini. “Kenaikan harga itu terjadi pada hampir seluruh varian dan model,” ungkap Deputy Operation Marketing Head PT TAM, Anton Jimmy, pada peluncuran Toyota NAV 1 di Hotel Trans Studio, Senin (28/1).

Anton mengungkapkan, sebenarnya pihaknya merencanakan kenaikan harga sejak 2012. Pertimbangannya, adalah meningkatnya biaya operasional meningkat, seperti kenaikan UMK dan TDL. “Jadi, otomatis, kami terpaksa menaikkan harga. Tapi, kenaikannya kami sesuaikan dengan kondisi pasar,” terangnya.

Anton menyebutkan, nilai kenaikan harga jual variatif. Secara angka, rata-rata Rp 1,5-10 juta, bergantung jenis, model, dan varian. Sebagai contoh, harga jual Toyota Avanza naik Rp 1,5 juta. “Sedangkan produk-produk built up, kenaikannya dapat mencapai Rp 10 juta,” ujarnya.

Berbicara tentang kinerja, selama 2012, Anton mengatakan, pihaknya mencatat penjualan PT TAM melebihi 400 ribu unit. Angka itu melebihi 2011, yang jumlahnya sekitar 300 ribu.

Proyeksi tahun ini, imbuhnya, minimal sama dengan 2012. “Itu karena kami sesuaikan dengan kondisi pasar, mengingat adanya kenaikan harga berbagai komoditi seiring dengan adanya kenaikan UMK dan TDL, belum termasuk rencana kenaikan harga BBM dan gas industri,” tuturnya.

Khusus NAV 1, Adrian Noor, Operation Manager AUTO 2000, main dealer PT TAM area Jabar, menambahkan, secara nasional, pihaknya memproyeksikan penjualan mobil berharga jual mulai Rp 383 juta itu selama 2013 sekitar 400-500 unit/tahun. “Khusus Jabar, proyeksi kami sebanyak 250 unit per tahun,” sebutnya.

Tahun lalu, sambungnya, di Jabar penjualan 42 ribu unit. Tahun ini, naik menjadi 50 ribu. “Avanza masih menjadi andalan. Tahun lalu, kontribusinya 50 persen,” papar Adrian.

Dirinya juga tetap optimis penjualan mobil akan tetap meningkat, meskipun kemacetan juga semakin parah. Karena, dituturkannya, kemacetan disebabkan banyak faktor, tidak hanya oleh kendaraan bermotor, khususnya mobil. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts