Hacker Indonesia “Serang” Laman Polisi Federal dan Bank Sentral Australia

www.ehackingnews.com
www.ehackingnews.com

JABARTODAY.COM – SYDNEY. Menyusul aksi penyadapan Australia terhadap pejabat-pejabat penting Indonesia, para peretas (hacker) Indonesia dikabarkan menyerang laman Kepolisian Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) dan bank sentral negara Kanguru itu.

Serangan itu dinilai AFP sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan mengatakan siapa pun yang melakukannya bisa menghadapi tuntutan.

“Kegiatan seperti meretas, menciptakan, atau menyebarkan virus berbahaya bukanlah kesenangan yang tidak berbahaya. Hal-hal semacam itu dapat mengakibatkan konsekuensi serius jangka panjang bagi individu, seperti terkait masa hukuman seseorang,” kata AFP.

Sejumlah pejabat kepolisian federal mengatakan laman itu tidak menyediakan informasi sensitif danĀ  masih beroperasi ketika para staf meninggalkan pekerjaan mereka pada Rabu malam. Namun, situs itu sudah tidak bisa dibuka pada Kamis pagi ini.

Kejadian tersebut terjadi hampir dua minggu setelah para aktivis kelompok Anonymous Indonesia mengaku bertanggung jawab atas peretasan lebih dari 170 situs Australia dalam rangka memprotes laporan bahwa Canberra memata-matai Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan Australia telah memburuk sesudah sebuah laporan muncul minggu ini, yang berdasarkan pada dokumen yang dibocorkan buronan intelijen AS Edward Snowden, bahwa Australia telah mencoba untuk menyadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan sejumlah orang dekat SBY, termasuk istrinya, pada 2009.

Guardian Australia melaporkan bahwa seorang anggota Anonymous Indonesia, yang menggunakan hashtag #IndonesianCyberArmy, mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru itu. “Saya siap untuk perang ini!” kata peretas itu di Twitter, meskipun, berdasarkan laporan kantor berita AFP, tweet itu tidak ditemukan.

Polisi Federal Australia tidak akan mengomentari siapa yang mungkin bertanggung jawab. Namun AFP mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Operasi Keamanan Siber dan tim Computer Emergency Response Australia untuk mengidentifikasi para peretas itu.

Situs web Bank Sentral Australia juga menjadi sasaran. Juru bicara bank itu mengatakan, pihaknya telah menjadi korban serangan siber sejak tengah malam hari Selasa. Namun, sistem pendukung situs itu berfungsi sehingga situs web itu masih beroperasi. “Bank punya sistem perlindungan untuk situs webnya, sehingga situs bank tetap aman,” kata juru bicara itu. (ruz/afp/kompas)

Related posts