JABARTODAY.COM – BANDUNG Ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda semakin mengkhawatirkan. Hasil riset yang dilakukan Badan Narkotika Nasional bersama Badan Riset Inovasi Nasional dan Badan Pusat Statistik menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba pada rentang usia 15-24 tahun.
Penelitian yang dilakukan tahun 2021 tersebut mencatat angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pada rentang 15-24 tahun telah mencapai angka 1,96 persen. Sementara pada penelitian tahun 2019 sebesar 1,80 persen.
Deputi Pencegahan BNN Irjen Sufyan Syarif mengatakan, pencegahan penyalahgunaan narkotika tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan pemerintah. Diperlukan kolaborasi dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat dalam mencegah dan memberantas peredaran barang haram tersebut.
Sufyan menilai, edukasi dan perlindungan terhadap lingkungan pendidikan dari paparan narkoba harus terus digelorakan. Apalagi ada tren kenaikan kasus penyalahgunaan narkotika di usia muda.
“Keterlibatan lingkungan pendidikan sangat vital setelah keluarga, pengembangan karakter diri generasi muda terbentuk dari lingkungan pendidikan, maka perlu lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba demi mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba),” kata Sufyan, dalam sambutannya saat pembukaan Bandung Choral Festival 2022 bertema War On Drugs! Sing Againts Drugs! di Auditorium Universitas Parahyangan, Kota Bandung, Senin (28/3/2022) malam.
Sufyan mengungkapkan, Bandung Choral Festival 2022 menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam kampanye pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia dalam rangkaian HUT ke-20 BNN.
Pada kesempatan sama, Ketua Pelaksana Bandung Choral Festival 2022, Brigjen Jafriedi mengemukakan, festival akan digelar dari 28-31 Maret 2022. Setidaknya ada 1.027 peserta yang tergabung dalam 50 kelompok paduan suara dari seluruh penjuru Indonesia yang mengikuti festival tersebut.
“Peserta berasal dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa yang terdiri dari 50 tim yang didampingi oleh 41 BNN provinsi, kabupaten-kota di Indonesia,” ungkap Jafriedi.
Festival paduan suara ini merupakan salah satu strategi pendekatan soft power yang dilakukan BNN dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Kampanye P4GN dibalut dengan edukasi artistik dalam alunan melodi indah dan harmonis diharapkan dapat membawa gagasan dan pesan untuk mampu menggelorakan semangat kebangsaan dalam war on drugs atau perang melawan narkoba.
“Tujuan kita mengembangkan kemampuan dan kreativitas bernyanyi khusus seni paduan suara untuk meningkatkan kualitas paduan suara di Indonesia, memberikan wadah untuk berkompetisi, menggelorakan semangat kebangsaan untuk turut serta menanggulangi bahaya narkotika,” pungkasnya. (*)