JABARTODAY.COM – PANGANDARAN. Menyapa dan bersilaturrahim langsung warga di kawasan terisolir menjadi kebahagiaan tersendiri bagi calon anggota DPR RI Partai NasDem Daerah Pemilihan Jawa Barat X, Fahrus Zaman Fadhly (FZF). Kali ini, FZF berkunjung ke kawasan pegunungan yang terisolir dan menyantuni keluarga miskin korban bencana angin puting beliung di Dusun Jubleg Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Turut menyertai Caleg DPRD Kabupaten Pangandaran Dapil V Ciamis, Rohmat Hidayat dan Ketua Tim Relawan Pemenangan FZF, Asep Supriadi.
“Kawasan ini sudah lama tidak mendapat perhatian pemerintah. Saya diundang warga dan tokoh masyarakat Bojongsari untuk bersilaturrahim serta bermusyawarah agar turut mencari jalan keluar atas berbagai masalah di desa ini, khususnya masalah infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan,” ujar Fahrus kepada wartawan, Kamis (6/2/2014).
Fahrus menjelaskan, dalam dua puluh tahun terakhir pemerintah Kabupaten Ciamis sebagai Kabupaten induk tidak berusaha maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan kepada warganya. Ini dibuktikan dengan banyaknya kondisi jalan yang rusak berat, pelayanan terhadap masyarakat yang mengecewakan, dan masih banyaknya warga yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Untuk menuju desa Bojongsari, medannya demikian berat. Kami harus ekstra hati-hati mengendarai mobil agar tidak jatuh ke jurang. Untunglah kami berangkat pagi hari dan pulang jelang petang, sebelum hujan turun lebat. Bila hujan, kondisi jalan makin parah, berbahaya dan susah dilewati,” tutur Fahrus yang juga Sekjen Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI).
Tokoh masyarakat Bojongsari, Darloh (60) berharap agar Plt Bupati Pangandaran dan Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran segera mewujudkan impian warga Bojongsari tanpa menunggu terplihnya Bupati Pangandaran hasil Pemilukada 2015.
“Kami berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk segera membangun jalan di desa kami. Jalan yang rusak di desa kami sangat mengganggu aktifitas warga, terutama untuk bekerja dan pergi ke sekolah. Kami akan sangat bersyukur bila impian warga bisa diwujudkan segera,” ujar Darloh.
Pada kesempatan kunjungan FZF ke kawasan terisolir itu, selain berdialog dengan tokoh masyakat, ia juga menyantuni salah seorang keluarga korban angin puting beliung yang terjadi pada Jumat (31/01/2014). Satu rumah hancur dan rata dengan tanah. Akibat bencana tersebut, Budi (14) terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA karena harus membantu dan menemani neneknya, Ijuk (65) yang hidup sendiri di kawasan terisolir tersebut. (ASEP S)