Fenomena “”Bukber”

Pernik Ramadhan-5

”]DIAN ONASIS

Penulis Non Fiksi dan Cerita Anak

 

Kebiasaan buka puasa bersama sudah cukup lama muncul. Bahkan seiring dengan maraknya social network seperti facebook ataupun fasilitas Blackberry Messenger (BBM), semakin menyemarakkan kegiatan temu kangen atau reuni dalam wujud buka puasa bersama.

Sayangnya, pengalamanku menunjukkan, tak semua reuni dengan cara buka puasa bersama tersebut, memiliki semangat yang sebanding lurus dengan niat mencari ladang pahala di bulan Ramadan.

Mengapa demikian? Karena, ada kalanya acara buka puasa bersama tersebut, justru mengurangi nilai ibadah puasa itu sendiri. Misalnya, karena tempat yang dipilih untuk berbuka puasa adalah foodcourt, café, hotel ataupun Mal, sehingga sulit atau bahkan tak memungkinkan untuk melakukan sholat magrib, isya dan terawih berjamaah bagi para peserta buka puasa bersama.

Pada akhirnya, setelah berbuka puasa, sebagian peserta acara buka puasa bersama disibukkan dengan mencari-cari tempat sholat, sementara sebagian yang lain dengan santai melewatkan waktu sholat.

Bahkan, parahnya lagi, karena asyik bernostalgia, bercengkerama serta temu kangen antar peserta buka puasa, pada akhirnya sholat isya dan terawih yang seharusnya menjadi bagian penting dalam acara berbuka puasa sekaligus ajang menambahkan pahala, justru terlewatkan. Nauzubuillah.

Padahal, Rasulullah SAW sangat menyukai silaturahim. Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda, “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung silaturahim.”
Tentunya, bukanlah menyambung tali silaturahim yang berujung dengan melupakan sholat wajib, demi kegiatan berbuka puasa bersama yang diinginkan oleh Rasulullah SAW.

Sebaiknya, jika niat berbuka puasa adalah bersilaturahim, tentunya, akan lebih baik dilakukan di sebuah tempat yang memungkinkan untuk melakukan sholat berjamaah. Seperti menyewa gedung, café atau tempat yang tak jauh dari masjid, atau menyewa langsung di masjid-masjid tertentu yang memiliki ruang khusus untuk acara-acara tertentu. Dapat pula dilakukan di rumah salah seorang teman atau kerabat peserta buka puasa bersama, yang memiliki ruangan cukup luas untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Jika pilihan cara buka puasa bersama seperti itu yang dilakukan, tentu akan nyaman, karena kewajiban tetap dijalankan dan silaturahim berbuka puasa tetap penuh kesan.

Related posts