Fakultas Kedokteran Unisba menggelar Kuliah Umum/General Lecture, “The Role Of Occupational Health In Health System, Doctor – Patient Effective Communication” dengan pembicara Lailana Purvis,MD. (Occupational Health specialist dari University Of Groningen, Netherland), di Aula Kampus I Unisba, Jl. Tamansari no.1 Bandung, Sabtu (19/11).
Occopational Health atau kesehatan kerja saat ini menjadi program unggulan di FK. Unisba. Dalam program P3D (Program Pendidikan Profesi Dokter), mahasiswa Unisba diberi tugas tambahan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan kerja dan cara penangulangannya.
Penyelenggaraan kuliah umum ini, menurut Dekan Faklutas Psikologi Unisba, Prof.Dr.Herri S. Sastramihardja, dr. Sp.FK. (K)., selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan dosen, juga sebagai awal dari kerjasama antara Universitas Of Groningen dengan FK Unisba.
“Di masa yang akan datang, kita ingin meningkatkan kerjasama dengan penyelenggaraan training untuk dosen di bidang occupational health ini,” kata Prof. Herri.
Sementara itu, Lailana Purvis, MD., mengemukakan, perkembangan industri secara global yang berimbas pada pola kehidupan perekonomian luas, telah mendorong terbentuknya struktur baru masyarakat industri di Indonesia. Kemajuan ini sedikit banyak berpengaruh pada pola distribusi penyakit dan status kesehatan masyarakat Indonesia yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tatanan sistem kesehatan nasional.
Kesehatan kerja, kata Lailana, bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga status kesehatan yang tinggi dari masyarakat pekerja, baik secara fisik, mental maupun sosial. Selain itu, mencegah jangkitan penyakit di tempat kerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi tenaga kerja dari efek buruk yang dapat timbul dari pekerjaan yang dilakukan, serta memberikan dukungan psikologis maupun psikososial untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan kerja, demi mengurangi beban pembiayaan kesehatan tenaga kerja yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Kedokteran industri sebagai cabang dari kedokteran klinis yang menangani masalah kesehatan kerja, telah secara luas berkembang di dunia, dan saat ini mulai mendapat perhatian khusus di Indonesia. “Keterlibatan dokter dan tenaga kesehatan lain di bidang industri telah diakui memberikan dampak yang cukup besar dalam tatanan sistem kesehatan nasional,” papar Liliana.
Pada bagian lain, Liliana mengungkapkan, seorang dokter tidak hanya dituntut pandai mengobati tetapi juga ia harus trampil berkomunikasi. Kesalahan dalam berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, bisa menimbulkan kesalahfahaman antara dokter dan pasien bahkan bisa berakibat adanya “tuduhan” mal praktek bahkan bisa berdampak lebih buruk lagi. (fzf)