JABARTODAY.COM-BANGKOK. Sejarah baru hari ini ditorehkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi Universitas Kuningan (FE Uniku). Bertempat di Kampus Ramamangala University of Technology Krungthep, Bangkok, FE Uniku menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan International College University of Technology Krungthep (ICUTK), Bangkok, Thailand terkait kerjasama program “Sit in Program & Students Exchange”.
“Kami menyepakati pentingnya program kerjasama internasional kedua perguruan tinggi, terutama program Sit in dan pertukaran mahasiswa termasuk program transfer kredit. Untuk mengawali, seiring penandatanganan MoA langsung pada hari ini juga, kami mengirimkan satu mahasiswa FE Uniku dari prodi Akuntansi untuk mengikuti program transfer kredit selama satu semester,” jelas Dekan FE Uniku, Dr. Herma Wiharno kepada Jabartoday.com, Senin (11/11/2019).
Herma menjelaskan hasil pembicaraan dengan pihak ICUTK, program kerjasama ini akan berlangsung secara resiprokal. ICUTK juga berkomitmen akan mengirimkan mahasiswanya ke FE Uniku untuk mengikuti berbagai program yang ditawarkan.
“Program yang dirancang bisa dalam bentuk students cultural exchange, sit in program atau credit transfer. Atau bisa juga dalam bentuk shared learning program. Program ini diharapkan tidak saja menyedot perhatian para mahasiswa UTK asal Thailand tetapi juga dari negara lainnya seperti Jerman, Jepang, Spanyol, China dan Hongkong,” ujar Herma.
Senior consultant ICUTK, Gregory J. LaBarre mengungkapkan, pihaknya berkomitmen mengirimkan mahasiswanya ke Uniku. “Kerjasama harus bersifat resiprokal dengan mengedepankan kemanfaatan secara mutualistik. Uniku telah mengirimkan banyak mahasiswanya ke ICUTK sejak 2017 dan kami tentu saja akan mengirimkan mahasiswa kami ke kampus Uniku, di Jawa Barat” ujar Gregory yang juga warga negara Amerika Serikat yang belasan tahun menjadi dosen di ICUTK, Bangkok, Thailand.
Gregory mengungkapkan, ICUTK yang merupakan satu fakultas tersendiri di RMUTK memiliki mahasiswa lebih dari 500-an orang mahasiswa yang sebagian besar dari Cina. Yang lainnya berasal dari Jerman, Swedia, Jepang, Indonesia, Nigeria dan lain-lain.
“Kehadiran mahasiswa Indonesia memberi warna tersendiri di ICUTK. Bahkan secara rata-rata, kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa Indonesia jauh lebih bagus daripada mahasiswa dari negara-negara Asia lainnya. Termasuk di dalamnya mahasiswa Uniku” ujar Gregory. (roes).