JABARTODAY.COM – BANDUNG
Tekad untuk meraih predikat Kota Buku Sejagat yang ditetapkan oleh Unesco kembali didengungkan saat pembukaan Pameran Buku Bandung 2012, di Landmark Convention Hall, Jl. Braga Bandung, Selasa (2/10). Keinginan itu terlihat sudah bulat. Itu ditunjukkan melalui pembentukan panitia khusus untuk meraih Bandung sebagai Kota Buku Sejagat pada 2016 mendatang.
Ketua Pelaksana Pameran Buku Bandung 2012 yang juga Wakil Ketua I Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat, Rachmat Taufiq Hidayat, mengatakan, penyelenggaraan Pameran Buku Bandung 2012 jadi momen untuk menyatukan tekad meraih predikat Bandung sebagai Kota Buku Sejagat.
“Secara prosedural, pengajuan untuk menjadi Kota Buku Sejagat dilakukan oleh Ikapi Jabar dan Pusarda (Perpustakaan dan Arsip Daerah) Kota Bandung. Untuk merealisasikan keinginan itu, sudah dibentuk kepanitiaan yang bertugas untuk menggalakkan minat baca di tengah masyarakat,” kata Rachmat seusai pembukaan pameran.
Menurut Rachmat, untuk mengajukan Kota Buku Sejagat harus melalui beberapa prosedur. Di antara prosedur itu, kata dia, yakni pengajuan untuk meraih Kota Buku Sejagat harus disampaikan dua tahun sebelum sebuah kota ditetapkan sebagai peraih penghargaan itu.
“Makanya Kota Bandung dicanangkan ingin meraih Kota Buku Sejagat pada tahun 2016. Dengan begitu, tersedia waktu yang panjang untuk mempersiapkan berbagai syarat yang harus dipenuhi agar sebuah kota ditetapkan sebagai peraih penghargaan itu. Syarat yang paling utama yakni adanya komitmen baik dari pemerintah maupun warga kota dalam menggalakkan minat baca,” ujarnya
Kota Pertama di Indonesia
Rachmat menuturkan, hingga saat ini belum ada satupun kota di Indonesia yang meraih penghargaan Kota Buku Sejagat. Kota-kota yang meraih penghargaan itu yakni Madrid, Spanyol (2001), Alexandra, Mesir (2002), New Delhi, India (2003), Antwerp, Belgia (2004), dan Montreal, Kanada (2005).
Selanjutnya Beirut, Lebanon (2009), Ljubljana, Slovenia (2010), Buenos Aires, Argentina (2011), dan Yerevan, Armenia (2012). Selain itu, Unesco juga telah menetapkan Bangkok, Thailand sebagai peraih penghargaan Kota Buku Sejagat 2013.
“Kita berharap Kota Bandung menjadi kota pertama di Indonesia yang meraih penghargaan itu,” kata Rachmat.
Ketua Ikapi Jabar, Drs. H. Anwaruddin, mengungkapkan, Kota Bandung layak mendapat predikat Kota Buku Sejagat. Sinergitas antara Ikapi dan Pemkot dalam mengembangkan minat baca di masyarakat sangat erat.
“Keberpihakan pemkot dalam mengembangkan minat baca di antaranya bisa terlihat dari kerjasama yang dijalin dalam penyelenggaraan pameran buku. Dalam setahun Ikapi Jabar dan Pemkot Bandung menggelar 3 pameran yaitu Pesta Buku Bandung pada bulan Februari, Islamic Book Fair pada bulan Mei, dan Pameran Buku Bandung pada bulan Oktober,” sebut Anwaruddin.
Kata dia, ke depan kerjasama erat antara Ikapi Jabar dan Pemkot Bandung diharapkan dapat berlanjut. Salah satu wacana yang muncul saat ini yaitu rencana didirikannya menara buku di Tegallega Bandung.
“Ikapi Jabar siap menyediakan 30 ribu buku yang akan dijadikan menara buku. Mudah-mudahan pemkot bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan menara itu. Keberadaan menara buku juga menjadi penunjang untuk mendukung pengajuan Kota Bandung sebagai Kota Buku Sejagat. Penyosialisasian tentang pentingnya peningkatan minat baca lebih gencar lagi,” kata Anwar.
Walikota Bandung, Dada Rosada, mengatakan, pemkot sangat memperhatikan peningkatan minat baca masyarakat.
“Komitmen pemkot untuk mendukung peningkatan minat baca bukan sekadar dari dukungan untuk membangun menara buku, pemkot juga memrogramkan agar perpustakaan bisa dibangun hingga ke tingkat kelurahan,” tandas Dada. (DEDE SUHERLAN)