Emil Nilai Gedung Pelayanan Medik Perkuat Infrastruktur Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meresmikan Gedung Pelayanan Medik sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Penunjang Medik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung, Selasa (6/4/2021). (foto: humas jabar)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran Gedung Pelayanan Medik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih dapat memerkuat infrastruktur kesehatan di Jabar, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19.

Hal ini diutarakan dirinya saat meresmikan Gedung Pelayanan Medik sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Penunjang Medik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung, Selasa (6/4/2021).

“Dengan rasa bangga saya meresmikan Gedung Pelayanan Medik lima lantai yang sudah selesai di RS Bhayangkara Sartika Asih dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kita juga melanjutkan pembangunan empat lantai fasilitas lanjutannya. Saya berharap hadirnya nanti sebuah fasilitas luar biasa untuk melayani kawasan Bandung Raya dan Priangan juga silakan datang ke tempat ini,” ujarnya.

Emil, sapaan akrabnya, menekankan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur kesehatan. Jabar, katanya, masih membutuhkan sekitar 20 rumah sakit baru dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

“Kami di Provinsi Jawa Barat semua di-refocusing, kecuali infrastruktur kesehatan. Kami tidak memotong (anggaran infrastruktur kesehatan). Khusus untuk fasilitas kesehatan itu dinomorsatukan,” ungkapnya.

Berita Terkait

Gedung Pelayanan Medik ini memiliki lima lantai. Lantai satu untuk instalasi gawat darurat, lantai dua untuk laboratorium dan radiologi, lantai tiga untuk perinatologi dan kebidanan, lantai empat untuk ICU, serta lantai lima untuk kamar operasi.

“Kami masih butuh 20-an rumah sakit lagi tadi saya mempersilahkan kalau ada rencana dari kesehatan Polri membangun di daerah-daerah lain dengan standar yang sama, kami akan sangat terbantu karena jumlah penduduk di Jabar hampir 50 juta jiwa,” ucapnya. (*)

Related posts