PT Len-PT Pelni Bersepakat. Ini Bentuk Kerjasamanya

Dirut PT Len industri, (Persero), Zaky Ganal Yasin (kiri) dan Dirut PT Pelni (Persero), Insan Purwarisya L Tobing, usai menandatanganiI kerja sama bernilai sekitar Rp 100 miliar.
(jabartoday.com.com)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Bersinergi menjadi sebuah langkah untuk meningkatkan kinerja dan performa bisnis. Karenanya, tidak heran apabila pemerintah mencanangkan program Sinergi BUMN. Adalah kerjasama antara PT Len Industri (Persero) dan PT Pelni (Persero) menjadi satu di antara Sinergi BUMN tersebut.

“Benar. Kerjasama yang tertuang dalam nota kesepahaman iniIsebagai wujud dan bentuk sinergi BUMN. Selanjutnya, kami segera melakukan Perjanjian Kerja Sama,” tandas Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Zaky Gamal Yasin, usai penandatanganan MoU PT Len industri (Persero)-PT Pelni (Persero) di PT Len industri (Persero), Jalan Soekarnohatta Bandung, Jumat (11/5).

Zaky mengemukakan, dasar kerjasama ini untuk saling melengkapi dan memperkuat lembaga-lembaga BUMN. PT Pelni (Persero), kata Zaky, memerlukan peralatan dan teknologi komunikasi. Pihaknya, sambung dia, berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.

Lingkup kerjasama itu, jelas Zaky, yakni sistem jaringan indoor BTS Multi Operator. Lalu, pembangunan sistem navigasi, sistem informasi dan automasi, pembangunan intranet, dan pembangunan jaringan back bone dari kapal ke PT Pelni (Persero), baik kantor pusat, maupun cabang, berupa sistem komunikasi berbasis Auto Tracking 3 Dimensi.

Direktur Utama PT Pelni (Persero), Insan Purwarisya L Tobing, menambahkan, kerjasama ini, katanya, untuk pemenuhan kebutuhan komunikasi, termasuk antara Anak Buah Kapal (ABK) dengan jajarannya. Ini, tukasnya, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan saat perjalanan, semisal, adanya kenaikan volume penumpang.

Insan meneruskan, kerjasama peralatan komunikasi bernilai total Rp 100 miliar itu mencakup seluruh  armada lembaga BUMN yang dinahkodainya, yang melayani 1.100 rute. Jumlahnya, sebut dia, sebanyak 26 unit. Pada tahap awal, jelasnya, mencakup 5 unit kapal, yang melayani rute jarak jauh, semisal Pelabuhan Belawan (Medan)-Tanjung Priok (Jakarta).

“Jika pemasangan alat komunikasi untuk seluruh kapal, targetnya, terealisasi 2019. Sedangkan proyeksi tahap awal, akhir tahun ini tuntas,” tutup Insan.  (win)

Related posts