Erupsi Kelud Tidak Pengaruhi Travel

travelJABARTODAY.COM – BANDUNG
Pada pertengahan pekan kemarin, jalur transportasi, utamanya, menuju timur, terganggu. Itu terjadi seiring dengan adanya hujan debu sebagai efek erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.

 

Letusan gunung vulkanik tersebut menyebabkan sejumlah bandara, yaitu di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Solo, bahkan Bandung tidak beroperasi. Akibatnya, ratusan jadwal penerbangan mengalami penundaan.

 

Namun, ternyata, letusan Gunung Kelud tidak berpengaruh pada transportasi jalur darat. Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat Aldo F. Wiyana menandaskan bahwa tingkat okupansi bus ke wilayah timur, seperti Yogyakarta dan Surabaya, tetap normal. Menurutnya, sejak meletusnya Gunung Kelud, angkutan darat tidak mengalami kenaikan permintaan.
“Memang, selama beberapa hari, berlangsung penutupan bandara. Itu membuat adanya perkiraan, bahwa calon penumpang pesawat beralih pada angkutan darat karena adanya pembatalan penerbangan. Tapi, sejauh ini, tidak  adanya peningkatan itu untuk transportasi darat, baik travel, bus, maupun mikro bus,” papar Aldo di Bandung, Senin (17/2/2014).
 

Aldo berpendapat, penutupan sejumlah bandara, termasuk Husein Sastranegara, sifatnya temporer. Artinya, jelas dia, ketika kondisi kembali normal, tentunya, bandara-bandara kembali beroperasi. “Buktinya, pada Minggu (16/2/2014), bandara Husein kembali beroperasi. Walau begitu, hal tersebut tidak terlalu memengaruhi pola transportasi di Jabar,” ujar Aldo.

Ketua Himpunan Pengusaha Travel Kota (HIPATRA) Bandung Andrew Arristianto menambahkan, pasca erupsi Gunung Kelud, tingkat okupansi tetap normal. Rata-rata, sebutnya, sekitar 60-70 persen. “Kondisinya normal. Tidak terjadi kenaikan okupansi pada rute timur, seperti Yogyakarta dan Surabaya,” imbuhnya. (VIL)

Related posts