“Stok beras di gudang-gudang kami, Insyaallah sampai April 2016. Tapi, demi menjaga ketersediaan, kami terus melakukan penyerapan. Februari-Maret berlangsung panen. Kami siap menyerapnya. Ini berarti, ketahanan stok menjadi lebih lama,” tandas Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Alip Affandi, usai Launching Rastra 2016 di Gedung Sate, Jalan Dipenogoro Bandung, Jumat (22/1).
Alip mengemukakan, penyerapan tersebut tidak hanya pada beras medium. Akan tetapi, lanjutnya, pihaknya pun menyerap beras premium. Khusus beras premium, Alip mencetuskan, pihaknya siap menyerap lebih banyak daripada tahun lalu. Pada 2015, volumenya sekitar 90 ribu ton. Tahun ini, ungkapnya, naik menjadi 100 ribu ton.
Meski demikian, tegas Alip, untuk panen periode Februari-Maret, pihaknya konsentrasi pada penyerapan beras medium. Untuk beras premium, sahut Alip, penyerapannya berlangsung pada panen gadu.
Berbicara soal jagung, yang menjadi satu di antara 11 komoditi yang ditangani Perum Bulog, Alip menyatakan, pihaknya siap menanganinya. “Pada dasarnya, sebagai operator, kami siap atas apa yang menjadi kebijakan dan putusan pemerintah, termasuk dalam hal menangani jagung,” seru Alip.
Soal kesiapan operasi pasar (OP) daging, yang harganya kembalk melejit, jawaban Alip sama seperti tentang jagung. “Kami siap OP daging,” tutup Alip. (ADR)
