JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Akhir 2016, masyarakat dikejutkan oleh kabar tentang pergeseran tanah yang menyebabkan kondisi Jembatan CIsomang yang menjadi bagian ruas Tol Puwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) bergeser. Hal itu membuat pemerintah melakukan upaya-upaya preventif. Misalnya melarang truk, bus, dan kendaraan sejenisnya melintasi ruas tol Purbaleunyi selama masa perbaikan.
Tentunya, kondisi jembatan itu menimbulkan efek psikologis bagi masyarakat. Publik yang hendak bepergian dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya, akhirnya memilih kereta api sebagai sarana transportasi. Akibatmya, penumpang kereta meningkat signifikan.
“Berkaitan dengan Cisomang, ini memang ada pengaruhnya kepada kami. Volume penumpang mengalami peningkatan yang signifikan,” tandas Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, di Stasiun Kiaracondong belum lama ini.
Edi mengemukakan, sebagai lembaga BUMN yang berkarakter pelayanan publik, pihaknya melakukan upaya-upaya maksimal demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Di antaranya, ungkap Edi, menambah perjalanan Bandung-Jakarta.
Edi mengutarakan, dalam kondisi normal, lembaga BUMN ini mengoperasikan 14 perjalanan Bandung-Jakarta. Adanya pergeseran Jembatan Cisomang, ungkap Edi, okupansi penumpang meningkat hampir 100 persen. “Setelah cek armada, kami menambah 12 perjalanan Bandung-Jakarta. Jadi, rute Bandung-Jakarta totalnya 26 perjalanan dan seluruhnya full. Artinya, terjadi peningkatan volume penumpang hampir 100 persen,” papar Edi. (win)