JABARTODAY.COM, BANDUNG – Kota Bandung diguncang oleh hadirnya buku bernada tidak pantas disajikan kepada anak-anak usia sekolah dasar. Buku tersebut dicetak dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Buku yang menghebohkan itu berjudul “Tidak Hilang Sebuah Nama” , diterbitkan oleh PT Era Adicitra Intermedia, cetakan 2008, karangan Galang Lutfiyanto. Sedangkan buku kedua berjudul Tambelo, Kembalinya Si Burung Camar, Pengarang: Redhite Kurniawan, Penerbit: PT Era Adicitra Intermedia, cetakan 2008.
Kepala Sekolah SD Cempaka Arum Ahmad Taufan kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/6) mengatakan, setidaknya ditemukan dua buku dewasa dari lima ekslempar buku yang dikirim oleh Dinas Pendidikan Jabar dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemprov Jabar.
Menurut Taufan, buku tersebut juga terdapat di SD lain se-Jabar karena langsung ditangani oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. “Tentunya hanya sekolah yang mempunyai perpustakaan yang dikirimnya, karena tidak semua sekolah di Jabar memiliki perpustakaan,” jelas Taufan.
Taufan mengaskan, setelah ia membacanya buku tersebut lebih banyak berisi cerita kekerasan dan seksual. “Yang jelas dalam pandangan saya buku tersebut bukan hanya tak pantas dibaca siswa SD, namun juga tak layak di konsumsi siswa SMP dan SMA,” ujarnya.