DPRD Dihadiahi Tempat Sampah

Kota Bandung

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Ada yang unik saat detik-detik Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi Kota Bandung ke-202 di ruang rapat paripurna DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Selasa (25/9). Hal itu terlihat ketika sejumlah mahasiswa memberikan hadiah kepada anggota dewan sebuah tempat sampah.

Kotak sampah diberikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya sebagai simbol kurang maksimalnya kinerja anggota dewan dalam melayani masyarakat. Kotak sampah juga sebagai bentuk protes terhadap kondisi Kota Bandung yang semakin kotor dan penuh sampah.

“Kota Bandung masih menjadi kota yang kotor dan tidak bersih. Tidak bersih dari sampah, korupsi, kriminalitas, jalan berlubang, kemacetan, eksploitasi, dan lainnya,” ujar Presiden Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Hamdan Ardiansyah di depan wartawan.

Para mahasiswa juga membagikan pamflet kepada semua undangan rapat paripurna dan masyarakat sekitar. Pamflet itu berisikan 10 tuntutan mahasiswa yang mereka sebut pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Bandung.

Ke-10 tuntutan itu adalah sampah, korupsi anggaran dan bantuan sosial (bansos), proyek ‘pembunuh’ PLTSa, berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH), kemacetan birokrasi, banjir, kemacetan jalan, penataan kota yang semrawut, infrastruktur yang belum memadai, dan kriminalitas, khususnya geng motor.

Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan mengakui semua yang ada dalam tuntutan mahasiswa itu menjadi bahan evaluasi bagi kinerja dewan. Namun, Erwan pun meminta mahasiswa dan masyarakat bersabar, terlebih segala tuntutan itu merupakan konsekuensi berkembangnya sebuah kota besar.

“Kami terlalu fokus mengurus berbagai rapat pansus (panitia khusus) dan raperda (rancangan peraturan daerah). Sehingga fungsi pengawasan sangat kurang. Maka itu, ke depan kami akan lakukan pengawasan lebih baik lagi,” imbuhnya.(AVILA DWIPUTRA)

Related posts