Dongkrak Kinerja, Sinar Mas Tambah Jaringan

SinarmasJABARTODAY.COM – BANDUNG

Memiliki jaringan pasar yang luas menjadi keuntungan bagi dunia industri, termasuk yang bergerak dalam bidang asuransi. Langkah itu pun dilakukan PT Sinar Mas untuk terus meningkatkan kinerja dan performa bisnisnya.

Direktur Marketing PT Sinar Mas Dumasi Marisima Magdalena Samosir mengemukakan, pihaknya senantiasa berusaha untuk terus meningkatkan kinerja bisnis. Karenanya, jelas dia, salah satu strateginya yaitu menambah jaringan agensi. “Tahun ini, kami memang berencana untuk menambah outlet agensi. Jumlahnya, menjadi sekitar 500 unit yang tersebar di seluruh provinsi,” ujar Dumasi di Hotel de Java, Jalan Sukajadi Bandung, beberapa waktu lalu.

Dumasi meneruskan, penambahan jaringan itu menjadi sebuah langkah untuk meningkatkan nilai premi. Tahun ini, sebut dia, pihaknya memproyeksikan nilai premi hingga Rp 1 triliun. “Segmen yang kami bidik tidak hanya ritel, tetapi juga korporasi,” sebut dia.

Dumasi menyatakan, sejauh ini, ada beberapa lembaga BUMN yang menjadi kliennya. Antara lain, sebutnya, PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bagian Logistik.

Selain itu, kata dia, untuk meningkatkan premi, pihaknya pun menggulirkan program asuransi kesehatan. Diutarakan, nilai preminya tergolong sangat terjangkau, yaitu Rp 1.200 per hari.

Hadirnya program asuransi kesehatan itu, terang dia, karena kebutuhannya yang meningkat. Selain itu, lanjut dia, kehadiran Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pun menjadi sebuah peluang. “Bagi peserta BPJS yang ingin memperoleh manfaat lebih, itu menjadi sebuah potensi pasar. Kami siap memberikan perlindungan berupa asuransi kesehatan,” kata Dumasi.

Berbicara mengenai nilai klaim selama 2013, Dumasi menyatakan, nilainya tergolong tinggi. Menurutnya, periode Januari-Desember 2013, nilai klaim yang dicairkan pihaknya mencapai ratusan miliar rupiah. “Maaf, angkanya saya tidak terlalu hafal. Tapi, perkiraan, nilainya ratusan miliar,” sahut dia.

Sementara itu, berkomentar tentang wacana kenaikan iuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dumasi tidak berkomentar banyak. Dia berharap, kalau pun pada akhirnya terealisasi, kenaikan iuran itu tidak terlalu tinggi. Itu karena, jelasnya, kenaikan yang terlalu tinggi dapat memberatkan.

“Selama ini, kami dan beberapa perusahaan asuransi melakukan sejumlah iur, antara lain iuran asosiasi asuransi, iuran biro mediasi, dan beberapa lainnya. “Kalau iuran OJK naik, itu dapat memberatkan. Saya harap, kalaupun naik, tidak mahal,” tutup dia. (ADR)

Related posts