Disalurkan Perbankan, Tahun Ini, KUR Capai Rp 30 Triliun

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Faktor pembiayaan menjadi salah satu unsur penting untuk menjalankan roda ekonomi. Sejauh ini, pembiayaan atau kredit masih menjadi sebuah permasalahan bagi para pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM).

Karenanya, pemerintah menanggap perkoperasian adalah bagian penting ekonomi negara ini. Melihat kondisi itu, pada 25 Mei 2015, secara resmi, pemerintah menggulirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Ini (KUR) adalah program pemerintah. Tujuannya mendorong ekonomi masyarakat. Fokus penyaluran KUR pada beberapa sektor, antara lain, pertanian, kelautan, perikanan, industri kecil,” tandas  Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi,  Yuana Setyowati di sela-sela acara “Cooperatif Fair” ke-12 Tahun 2015 di lapangan  Pusat Pelatihan Infanteri (PPI), Jalan. Supratman, Bandung, Rabu (3/6).

Yuana mencetuskan, tahun ini, proyeksi penyaluran KUR mencapai Rp 30 triliun. Teknis penyalurannya, jelas dia, melalui beberapa lembaga perbankan pelaksana, di antaranya, milik BUMN. Yaitu, sebut dia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk senilai Rp  24 triliun, PT Bank Mandiri Tbk sejumlah Rp 2,25 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk sebesar Rp 1,5 triliun.

Tidak hanya lembaga perbankan milik BUMN yang menjadi operator penyaluran KUR. Pihaknya pun, ucap dia, menyalurkan KUR melalui bank pembangunan daerah (BPD), yang tentunya, memiliki catatan kinerja positif, di antaranya, catatan Non-Performing Loans (NPL) alias kredit macet di bawah 5 persen. dan bersistem Teknologi infformasi (TI) atau berbasis online yang terintegrasi dengan lembaga atau perusahaan penjamin. Sejauh ini, ucap dia, terdapat sekitar 15 unit BPD yang dievaluasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Evaluasi BPD-BPD itu mengenai NPL, bersistem IT atau berbasis on line yang terintegrasi dengan perusahaan penjamin,” ucapnya.

Tentunya, terang Yuana, sebelum resmi menggulirkan KUR, jajarannya melakukan evaluasi. Penekanan KUR tahun ini yakni untuk meningkatkan sektor mikro. “Kali ini, pemerintah tidak membebankan para debitur KUR berupa penjaminan Kami beri kemudahan,” tutur Yuana.

Soal pagu, Yuana mengutarakan, angkanya senilai Rp 25 juta per debitur. Suku bunganya, sebut dia, sejumlah 22 persen. Melihat masih cukup tingginya suku bunga, Yuana mengatakan, pihaknya terus berupaya agar suku bunganya terus turun sehingga tidak memberatkan masyarakat.  (ADR)

Related posts