Di Maroko, Mushaf Al Qur`an Ditulis 75.000 Perempuan

Oleh Dr. Fauzan Adim

Alumni Universitas Moulay Ismail, Meknes, Maroko

Yayasan Penerbitan Mushaf Al Qur`an Mohammed VI Maroko, pada 2015 menerbitkan sebuah Mushaf Al Qur`an yang ditulis oleh sekitar 75 ribu perempuan peserta program pengentasan buta huruf oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, Kerajaan Maroko.

Satu peserta program pengentasan buta huruf mendapat kesempatan berharga dengan menuliskan satu kata dalam al Qur`an, dan seperti diketahui, kata dalam al Qur`an berjumlah sekitar 77 ribu kata, dan tidak satu pun kata Al Qur`an dalam mushaf tersebut ditulis oleh laki-laki.

Pada pengantar mushaf Al Qur`an ini, disebutkan bahwa ide penulisan mushaf al Qur`an oleh para perempuan ini menjadi inisiatif satu-satunya dan sebagai ide orisinil yang belum pernah dilakukan di negara manapun di dunia.

Secara lengkap mushaf al Qur`an tersebut diberi nama Al Mushaf Al Mohammadi min Naskhi An Nisa Al Mustafidat min Barnamij Muharabat al Ummiyah fi Al Masajid bi Riwayat Warsy `an Nafi’ (Mushaf Muhammadi yang ditulis oleh Para Perempuan Peserta Program Pengentasan Buta Huruf di Masjid-masjid dalam Riwayat Warsy dari Imam Nafi), dan telah melalui proses pen-tashih-an dan penelitian dari Yayasan Penerbitan Mushaf Al Qur`an Mohammed VI Maroko.

Mushaf Mohammadi ini ditulis dengan menggunakan standar khat (tulisan) maghribi, yang jika dibandingkan dengan mushaf Al Qur`an terbitan Indonesia, atau mushaf dari beberapa negara lain, terdapat sejumlah perbedaan dalam sisi penulisan untuk beberapa huruf dan tanda baca, seperti penulisan huruf fa dan qaf.

Huruf fa dalam sistem penulisan maghribi ditulis dengan menggunakan satu titik di bawah huruf, sementara huruf qaf menggunakan satu titik di atas huruf. Standar khat maghribi ini ditulis berdasarkan riwayat Warsy dari Imam Nafi’, salah satu riwayat dalam qiraah sab’ah yang mutawatir.

Ide penulisan mushaf al Qur`an oleh 75 ribu perempuan ini berawal dari sejak dibaiatnya Raja Mohammed VI yang memerintahkan untuk membuka seluas-luasnya masjid-masjid di Maroko guna pembelajaran dan pelatihan baca tulis Al Qur`an bagi para warga Maroko yang buta huruf.

Direktorat Pendidikan Tradisional di bawah Kementerian Waqaf dan Urusan Islam Maroko mendapat kepercayaan dan diberi tanggungjawab untuk menyukseskan program pengentasan buta huruf ini. Sejak diluncurkannya pada tahun 2000 hingga 2015, setidaknya ada sekitar 2.5 juta warga negara Maroko yang ikut dalam program pengentasan buta huruf, dengan target pada tahun 2024 dapat semakin minimalisir komunitas buta huruf di Maroko. ***

Related posts