Di HUT Bandung ke-201, Jati Diri Warga Bandung Tergerus Zaman

ISMAN PASHA: Warga kota Bandung harus menjadi agen diplomatik dalam membangun semangat Konferensi Asia Afrika. (ISTIMEWA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Tren modernisasi membuat warga kota Bandung cenderung terbuai  dan melupakan jati dirimya. Jati diri dan kesadaran sejarah kotanya yang menggelorakan semangat anti imperialisme dan kolonialisme. Bahkan,  kota Bandung memiliki sejarah besar dalam membentuk wajah dunia.

Kota Bandung ini telah mengubah wajah dan sejarah dunia. Warga kota Bandung mestinya tidak sekedar bangga dengan wilayahnya, tetapi juga mesti memiliki kesadaran sejarah yang tinggi bahwa kota ini menjadi tonggak sejarah kebangkitan negara Asia-Afrika agar terbebas dari belenggu imperialism dan kolonialisme, “ ujar Isman Pasha Kepala Museum Konferensi Asia Afrika, di acara talkshow SINDO Hot Topic yang dipandu Aldian Norman dan Fahrus Zaman Fadhly dari Jabartoday.com, Jumat (23/9).

Menurut Isman, warga kota Bandung tidak boleh terkesan gamang dalam melihat masa depannya. Padahal kota yang sempat dijuluki  Paris van Java ini, menjadi saksi sejarah dalam menggelorakan semangat perdamaian, kesetaraan, dan kerjasama di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.

“Setiap warga kota Bandung mesti menjadi agen diplomatik dalam menggelorakan semangat kesetaraan antar manusia, semangat perdamaian, dan semanga kerjasama antar bangsa-bangsa,” ujarnya

Lebih lanjut Isman mengajak warga kota Bandung agar kembali kepada jati dirinya. Jati diri yang dibangun atas nilai-nilai patriotik, heroisme dan perdamaian. (fzf)

Konferensi Asia Afrika 1955 menjadi tonggak bagi bangsa-bangsa Asia Afrika untuk bebas dari belenggu imperialisme dan kolonialisme

Related posts