Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung, Hj. Kurnia Agustina Dadang Naser menghimbau para pengrajin dan pengusaha bidang makanan dan minuman di Kabupaten Bandung, untuk selalu meningkatkan kualitas dan daya tahan produknya. Kurnia menilai, hal tersebut perlu dilakukan mengingat produk-produk pengrajin makanan di Kabupaten Bandung belum mampu bersaing dengan produk luar.
“Hal ini dapat terlihat dari produk makanan ringan atau olahan yang dikemas begitu menarik di supermarket, Mall atau Pasar Modern ternyata lebih mampu menarik minat para konsumen untuk membelinya,” ujar Kurnia Agustina saat membuka secara resmi Acara Bimbingan Teknis Kemasan Bagi Para Pengrajin Makanan Olahan Se-Kabupaten Bandung, yang berlangsung di Gedung Bersama Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Rabu (8/12).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Diskoperindag Kab.Bandung, Bambang Budi Raharjo, Kepala BPMPD Kab.Bandung, Marlan, S.Ip, M.Si dan Firsan selaku narasumber dari Rumah Kemasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Bintek diikuti oleh 40 orang peserta yang memiliki latar belakang usaha di bidang makanan dan minuman olahan yang tersebar di Kabupaten Bandung.
Kurnia mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan produk-produk pengrajin dan home industry makanan di Kabupaten Bandung belum mampu bersaing dengan produk lain, antara lain disebabkan masalah pemasaran, kualitas dan daya tahan produk, modal serta kemasan yang belum memadai.
Menurut Kurnia, kemasan merupakan salah satu elemen penting dalam mendongkrak kualitas produk dan pemasaran, ada kalanya konsumen membeli suatu produk secara spontan karena melihat kemasannya yang begitu menarik.
“Dengan kemasan yang menarik pula, dapat membuat suatu anggapan konsumen bahwa produk tersebut diolah melalui mekanisme yang sangat baik dan higinis,” tuturnya.
Dalam menyikapi hal tersebut, Kurnia merasa yakin melalui Bintek Kemasan ini akan mampu memberikan manfaat yang sangat besar bagi para pengrajin makanan olahan di wilayah Kabupaten Bandung sehingga para peserta mampu mengemas secara tepat produk makanan olahannya, “Selain mampu mengemas makanan olahnnya menjadi bagus dan menarik, nilai jualnya pun menjadi tinggi,” ujarnya. (fzf)