Dekranasda Gelar PKJB 2011

Ketua Dekranasda Jabar Netty Heryawan

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Dewan Kerajinan Nasional Provinsi (Dekranasda) Jawa Barat akan menggelar Pekan Kerajinan Jawa Barat 2011 pada 21-25 Desember 2011 di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung. Acara dua tahunan ini akan menampilkan produk-produk kerajinan unggulan terbaru hasil karya para perajin daerah.

Ketua Panitia PKJB 2011 Jalu Priambodo menjelaskan, PKJB ke-9 ini rencananya akan diikuti Dekranasda dari provinsi lain dan badan usaha milik negara (BUMN) maupun badan usaha milik daerah (BUMD). PKJB juga mengundang sejumlah perusahaan berskala ekspor dan komunitas khusus. Selain itu, panitia juga menghadirkan stand khusus perguruan tinggi dan instansi lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“PKJB 2011 merupakan sebuah upaya meningkatkan citra positif Dekranasda Provinsi Jawa Barat sekaligus pembinaan bagi Dekranasda kabupaten dan kota di Jawa Barat. Tentu, kegiatan ini merupakan ikhtiar bersama untuk meningkatkan promosi potensi kerajinan Jawa Barat dan kerajinan Indonesia guna menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya dan kerajinan daerah Jawa Barat,” terang Jalu dalam konferensi pers di Jabar Craft Center (JCC), Jalan Djuanda, Bandung, Kamis (1/12).

Jalu menambahkan, PKJB juga bertujuan mewujudkan kerajinan menjadi inspirasi gaya hidup baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan perajin di Jawa Barat. Dengan mengusung tema “Craft Legacy: Inspirasi dari Alam, Educraft and Lifestyle”, PKJB digelar secara khusus  untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni budaya daerah dan melestarikan kerajinan daerah. Secara ekonomis, kegiatan ini diharapkan mampu mendongkrak volume ekspor produk kerajinan Jawa Barat. “Pada tahun 2009, PKJB dihadiri oleh sekurangnya 60.000 pengunjung dengan nilai transaksi menembus Rp 1,5 M”, ujar Jalu.

Apa saja yang dipamerkan? Dalam lima hari itu, peserta akan mendapat suguhan aneka produk unggulan karya perajin di Jawa Barat. Beberapa di antaranya adalah peralatan rumah tangga, dekorasi ruang,  pakaian, perlengkapan busana dan perhiasan, cinderamata, dan aksesoris. Ada juga aneka permainan dan mainan serta pernak-pernik bernuansa etnik.

“Selain pameran, panitia juga menyelenggarakan workshop batik, mendong, sulam, dan lain-lain. Kemudian, pemberian penghargaan produk dan stand terbaik serta panggung kesenian. Rangkaian penting lainnya adalah penganugerahan Dekranasda Award untuk kategori  legacy dan inovasi. Kami berharap PKJB tahun ini mampu memetakan potensi kerajinan di Jawa Barat dengan cara menyusun direktori hasil pameran,” pungkas Jalu.

Untuk semakin menyemarakkan rangkaian kegiatan PKJB 2011, Dekranasda Jawa Barat telah menyiapkan rangkaian kegiatan Road to PKJB 2011 yang telah berlangsung sejak Oktober. Kegiatan tersebut diawali oleh Workshop Batik dengan peserta Korban KDRT dan korban trafficking di Cirebon pada tanggal 29 Oktober 2011, Jalan Santai Berbatik “Mlaku Bareng Batikan” di Cirebon pada 30 Oktober 2011; Pengadaan 800 set Kompor Batik bagi perajin di sentra Trusmi tanggal 12 November 2011; Workshop Sulam pita di Rajapolah, Tasikmalaya, 5 Desember 2011; Fashion Show bersama IPBM tanggal 5 Desember 2011 di Hotel Hilton Bandung; Prosesi Pelilitan Kain Merah Putih dan Kain Batik di Kawasan Karst Citatah serta penanaman pohon bahan baku kerajinan tanggal 10-12 Desember 2011 sekaligus pemecahan Rekor MURI; dan puncaknya akan dilakukan Jalan Sehat Nganggo Batik, di Gasibu Bandung tanggal 18 Desember 2011.

Di tempat yang sama, Ketua Dekranasda Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengungkapkan, produk kerajinan dipengaruhi aspek sosial budaya masyarakat. Alam, iklim, adat istiadat juga mempengaruhi sentuhan kerajinan. Dalam hal ini, Jawa Barat, provinsi yang didukung oleh beragam budaya, adat istiadat dan sumber manusia kreatif serta terdapat kekayaan alam yang tentu dapat dimanfaatkan untuk produksi barang kerajinan.

“Majunya usaha kerajinan Jawa Barat akan turut melestarikan warisan seni budaya Jawa Barat itu sendiri. Kemajuan itu sendiri tentu didukung oleh suatu generasi. Sebuah generasi muda yang mau dan terus belajar untuk mengembangkan nilai warisan tersebut,” papar Netty.

Bagi Netty, sektor kerajinan tidak lagi berada di tepian, tetapi bersama sektor lain turut menyumbang peran untuk kemajuan bangsa. Pemerintah juga semakin peduli dengan usaha kecil yang menggerakan usaha kerajinan dengan menyediakan banyak program di dinas-dinas terkait. Demikan juga dengan Dekranasda Jawa Barat, kini dengan aktif terus menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya pameran dan pelatihan, juga layanan informasi untuk pelaku usaha kerajinan. (njp)

Related posts