Dedy Djamaludin Malik: Di Bawah Heryawan, Pluralisme di Jawa Barat Terancam

Refleksi HUT Jabar ke-67, 19 Agustus 2012 (3)  

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Di era kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, realitas kemajemukan masyarakat Jawa Barat mengalami kemunduran. Hal ini ditunjukkan dari sikap Heryawan yang cenderung memihak kelompok tertentu dalam sejumlah kasus konflik internal dan antar umat beragama di Jawa Barat.

“Pluralisme internal umat dan antar umat beragama di Jawa Barat mengalami kemundurun. Gubernur tidak merepresentasikan masyarakat Jawa Barat yang plural tapi merepresentasikan kepemimpinan kelompok tertentu, ” ujar Cendekiawan Muslim yang juga Pakar Komunikasi Politik STIKOM Bandung, Dedy Djamaludin Malik kepada Jabartoday.com, Senin (20/8) pagi.

Dedy menegaskan, pada pilgub 2013 nanti harus lahir kepemimpinan baru yang mampu memelihara pluralitas masyarakat Jawa Barat. Realitas partai politik yang plural harusnya menjadi rujukan bagi gubernur  untuk menetapkan suatu kebijakan yang plural juga yang menjamin hak hidup berdampingan secara damai.

“Pilihannya dirangkul atau dimusuhi,” ujar Dedy yang juga mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Penulis buku “Zaman Baru Islam Indonesia” ini juga menegaskan, kelompok-kelompok agama merasa tidak nyaman di bawah kepemimpinan Heryawan yang cenderung sektarian dan partisan.

“Kelompok-kelompok agama merasa tidak nyaman. Dalam kasus Ahmadiyah misalnya, gubernur mengeluarkan kebijakan yang anti pluralitas dan cenderung memihak kelompok tertentu,” ujarnya.

Dedy juga menekankan bahwa kehidupan beragama dalam bingkai negara Pancasila menjamin seluruh warga negara tidak terganggu. “Seorang pemimpin harus bisa mengayomi semua, melindungi semua. Jangan memandang fahamnya saja yang paling benar,” tambah Dedy.

Dedy membandingkan dengan era Danny Setiawan yang seluruh komponen umat diperlakukan sama dan setara. “Suasana seperti ini saat ini sudah hilang,” tuturnya. (FZF)

 

Related posts