Ratusan karya film pendek karya sineas belia dalam Jambore Film Pendek (JFP) 2012 membuat sutradara sekaligus aktor kondang Deddy Mizwar kagum. Deddy, yang menggagas jambore, tak menyangka potensi besar yang dimiliki sineas belia di berbagai daerah di Indonesia. Deddy mengungkapkan hal itu usai menutup resmi JFP di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (25/11). “Luar biasa, ternyata Indonesia memiliki banyak calon-calon sineas unggul, mulai dari Aceh hingga Papua,” ujar aktor yang pernah menjabat Ketua Badan Pertimbangan Film Nasional ini.
Deddy Mizwar Kagum Potensi Sineas Belia di Daerah
Sebanyak 218 film pendek masuk dalam JFP 2012, yang melibatkan 250 sineas belia.Mereka berasal dari komunitas perfilman di daerah yang duduk di bangku SD hinggaperguruan tinggi. Peserta jambore selama sepekan mendapat bimbingan sutradara dan aktor senior, serta sineas muda berbakat. Narasumber JFP 2012 antara lain Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Marselli Sumarno, Aria Kusumadewa, Seno Gumira, dan Leony VH. JFP 2012 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengusung tema besar: Kebebasan Menembus Batas.
Deddy menjelaskan, komunitas film pendek sudah lama tumbuh di Indonesia. Namun, kelompok-kelompok insan film pendek dimaksud jatuh-bangun. “Kita berharap komunitas film pendek berkembang tahun demi tahun dan karyanya menjadi bagian kehidupan masyarakat,” ulas aktor pemeran “Nagabonar” ini. Ditambahkan, karya film pendek sineas belia yang masuk dalam jambore memotret sisi kehidupan di tengah masyarakat –secara jujur. Karenanya, menurut Deddy, karya kreatif tunas bangsa ini diyakini dapat menjadi inpirasi positif bagi masyarakat luas.
Film pendek “Langkah Receh” karya putra asal Purbalingga, misalnya, memotret pedagang kecil yang hobi mengganti uang kembalian receh dengan permen. Namun, seorang anak miskin, dapat memanfaatkan secara baik kembalian permen yang dikumpulkan, untuk membeli buku. Berdasar antusias kalangan komunitas film pendek yang sebagian besar pelajar SMP dan SLTA, Deddy melanjutkan, JFP diupayakan agar digelar rutin. “Mudah-mudahan Jambore Film Pendek berlanjut terus. Minimal dua tahun sekali,” tandas calon Wakil Gubernur Jawa Barat pendamping Calon Gubernur Ahmad Heryawan itu.
Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kemendikbud Sulistyo S. Tirtokusumo menyambut baik gagasan Deddy Mizwar. “Kami akan berupaya terus mendorong para sineas muda untuk berkarya. Kita semua berharap muncul karya film pendek yang bermutu dan mengandung nilai budaya, kearifan lokal, dan membangun karakter bangsa,” jelas Sulistyo. Peserta asal Aceh, Ahmad Arizka, juga berharap Jambore Film Pendek berlanjut. “Komunitas film pendek di Aceh butuh bimbingan para senior agar karya kami makin berkualitas,” ujar Arizka (ALF)