JABARTODAY.COM – SOREANG
Ternyata halaman rumah tak hanya bisa dimanfaatkan untuk menanam bunga atau tanaman hiasan lainnya. Bupati Bandung Dadang M Naser memanfaatkannya untuk menanam padi menggunakan polybag. Akhir pekan lalu, padi berusia 110 hari tersebut dipanen.
“Penanaman padi dengan sistem polybag ini memang lebih praktis, tidak memerlukan lahan yang luas, bisa ditanam di halaman rumah dan tidak memerlukan air yang banyak,” ucap Dadang di sela panen padi polybag di halaman rumahnya. Keistimewaan lainnya, padi tersebut cukup menggunakan pupuk organik.
Selain di rumah dinas Bupati Bandung, tanaman padi dengan sistem polybag ini diterapkan pula diseluruh halaman kantor kecamatan dan desa. Penanaman dengan sistem ini dimaksudkan sebagai salah satu langkah untuk mempertahankan swasembada pangan khususnya padi, seiring dengan kian menyusutnya lahan pertanian akibat terjadinya alih fungsi lahan.
“Kantor pemerintah harus memberikan contoh kepada masyarakat mengenai penanaman padi sistem polybag ini. Karena itu, sejak beberapa waktu lalu saya pernah mengeluarkan perintah agar halaman kantor dimanfaatkan pula untuk penanaman padi,” kata Dadang.
Tanaman lain yang bisa dikembangkan dengan sistem polybag ini, antara lain wortel, tomat, cabe atau sayuran lain yang memiliki nilai ekonomis. “Saya harap, warga lebih kreatif memanfaatkan lahan pekarangannya, jangan terlalu berpikir harus punya lahan hektaran dulu, yang penting ada kemauan dan telaten merawatnya, toh di pinggir rumah juga bisa,” tegasnya pula.
Tanaman padi sistem polybag baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Bandung. “Mungkin ini satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang mempelopori penanaman padi dengan sistem ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung Tisna Umaran.
Panen padi yang sama beberapa waktu lalu pernah pula dilakukan di halaman Kantor Kecamatan Cilengkrang. Warga setempat, menurut Tisna Umaran, cukup antusias untuk menanam padi dengan sistem polybag ini. Maklum, di wilayah kecamatan tersebut areal pertanian sangat terbatas.
“Mereka sangat antusias menanam padi sistem polybag setelah ada contoh di halaman kantor kecamatan setempat,” kata Tisna.
Menurutnya, tanaman padi polybag sangat cocok dikembangkan di daerah yang tidak memiliki areal pertanian luas. Sebut saja misalnya Baleendah, Dayeuhkolot, Margaasih, dan daerah lain yang wilayahnya kini banyak dijadikan lahan industri.(NJP)