Berpotensi Timbulkan Kecelakaan, Sejumlah Perlintasan Liar Ditutup

JABARTODAY.COM – BANDUNG Keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api menjadi prioritas utama bagi seluruh jajaran di PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung.

Sebagai salah satu daerah operasi dengan wilayah yang dipenuhi perbukitan dan kondisi alam lainnya yang menantang bagi operasional kereta api, diperlukan kerja ekstra untuk memastikan sarana dan prasarana yang ada tetap dalam kondisi terbaik guna menunjang operasional kereta yang aman, lancar, dan terkendali.

“Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas sarana, prasarana, serta pelayanan menjadi komitmen kami untuk terus dilakukan demi keselamatan dan keamanan masyarakat pengguna kereta api,” tegas Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo, Selasa (9/11/2021).

Pada 2020, diutarakan dia, tercatat sebanyak 44 titik rawan di jalur KA seperti rawan longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam, serta ada beberapa titik lokasi yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan lingkungan. Tahun ini, sejumlah perbaikan telah dan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta, termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul lantaran kondisi alam yang cukup ekstrim, utamanya di musim penghujan seperti sekarang.

“Melalui berbagai upaya perbaikan tersebut, jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik rawan,” klaim Kuswardoyo.

Berita Terkait

Sejumlah perbaikan yang telah dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.

“Kehandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api. Oleh karena itu, kami selalu konsisten dalam melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisir adanya gangguan selama perjalanan kereta api,” tukas Kuswardoyo.

Kemudian, faktor keamanan pun menjadi perhatian khusus pihaknya dalam mewujudkan safety no anjlokan. Beberapa gangguan yang terjadi diantaranya kendaraan/orang menemper KA baik di jalur maupun perlintasan sebidang, palang pintu JPL tertabrak, pelemparan terhadap KA dan lain sebagainya. Guna meminimalisir terjadinya gangguan tersebut, pihaknya konsisten melakukan upaya pencegahan, seperti sosialisasi keselamatan kepada masyarakat, pengawasan dan pengamanan lintas hingga koordinasi kewilayahan setempat.

Salah satu kegiatan yang terus dilakukan oleh PT KAI bersama dengan pemangku kepentingan terkait, yaitu menutup sejumlah perlintasan liar yang berpotensi timbulkan kecelakaan kereta api bahkan lalu lintas.

“Pada 2021, KAI Daop 2 telah menutup sebanyak 23 perlintasan liar. Sementara pada 2020, sebanyak 20 perlintasan liar kami lakukan penutupan,” ungkapnya.

Kuswardoyo menekankan perlunya kepedulian dan kesadaran dari semua pihak pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah potensi kecelakaan di perlintasan liar dengan tidak mengizinkan dan menutup potensi timbulnya perlintasan liar.

“Mari pastikan perjalanan kereta api menjadi perjalanan yang aman, nyaman dan sehat dengan terus bersama-sama mematuhi aturan yang berlaku, dan saling mengingatkan terhadap berbagai potensi bahaya yang timbul pada perjalanan kereta api, karena kelalaian dan kondisi alam yang ada,” pungkasnya. (*)

Related posts