Berburu Barang Murah di Pasar Kaget Loji (1)

Salah satu pedagang pakaian anak di Pasar Kaget Loji Jatinangor saat melakukan transaksi dengan salah seorang pembeli, Minggu (30/9) pagi. (DEDE SUHERLAN/JABARTODAY.COM)

TAK kalah dengan pasar kaget di Gasibu, Bandung, Pasar Kaget Loji, di Jatinangor, Kab. Sumedang, dari hari ke hari terus menggeliat. Kawasan itu jadi sentra perdagangan kagetan di kawasan Sumedang Barat dan Bandung Timur. Setiap hari Minggu, warga yang berasal dari Jatinangor, Tanjungsari, Rancaekek, Cicalengka, Cileunyi, dan Cibiru berbondong-bondong mendatangi pasar yang berlokasi di seputar kampus ITB Jatinangor (jalan menuju Bumi Perkemahan Letjen Purn. Mashudi, Kiarapayung, Jatinangor).

Suasana Minggu (30/9) pagi di Pasar Loji Jatinangor terlihat hiruk pikuk. Lapak-lapak pedagang yang berjejer beberapa meter sejak gerbang masuk dari Jalan Raya Jatinangor menuju ke jalan ke Kiarapayung terlihat mewarnai kawasan itu. Lalu, saat terus berjalan ke arah atas jalan, keramaian semakin terlihat. Selain berjualan di pinggir jalan, para pedaggang juga berjualan di seputar kawasan kampus ITB.  (dulu kampus Universitas Winayamukti)

Keramaian di Pasar Loji memang sangat kentara setiap Minggu pagi. Beragam kebutuhan, mulai makanan dan minuman, pakaian, aksesori, hingga barang-barang seni tersedia di lokasi itu. Tak heran jika Pasar Loji jadi magnet bagi ribuan warga yang ingin menikmati akhir pekan sambil berolahraga dan berbelanja beragam kebutuhan.

Ya, pilihan warga untuk mendatangi Pasar Loji memang tepat. Seperti diutarakan  Penanggung Jawab Pasar Kaget Loji, Karna Sukma, ketertarikan warga untuk mendatangi Jatinangor tak sekadar bertujuan untuk berbelanja.

“Sangat wajar jika sebagian besar warga yang mendatangi Pasar Loji bermaksud untuk membeli beragam kebutuhan. Namun, selain itu, tempat ini juga menyediakan kawasan yang nyaman untuk berjalan-jalan dan berolah raga,” kata Karna kepada Sumek, Minggu (30/9) pagi.

Karna mengatakan, warga yang datang ke Pasar Loji bukan hanya berasal dari Jatinangor. Mereka juga datang dari Cileunyi, Tanjungsari, Rancaekek, dan daerah-daerah lainnya.

Kata dia, ketertarikan warga untuk mendatangi Pasar Loji sangat beralasan. Bagi sebagian besar warga yang termasuk kalangan ekonomi menengah ke bawah, mendatangi Pasar Loji merupakan pilihan tepat di antara berbagai pilihan lokasi perdagangan di Jatinangor.

“Bagi masyarakat yang termasuk golongan ekonomi kecil, akan sangat sungkan untuk mendatangi mal dan supermarket. Mereka lebih enjoy berbelanja di pasar kaget,” katanya.

Salah satu warga yang mendatangi Pasar Loji, Juarsih (40), warga Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor mengatakan, dia sangat senang berbelanja di lokasi itu. Pasalnya, selain menawarkan beragam barang, harga-harganya pun sangat terjangkau.

“Seperti pasar tradisional lainnya, saya bisa memiliki kesempatan untuk menawar harga barang. Di tengah membubungnya harga kebutuhan rumah tangga, saya harus pintar-pintar menawar,” katanya.

Pengunjung lainnya Sutisna (50) dan Iim (45), warga Desa Sayang mengatakan, mereka rutin mendatangi Pasar Loji.

“Selain berolah raga, saya pun senang melihat-lihat barang-barang yang dijajakan di PasarLoji. Harganya murah-murah dan banyak pilihan,” ujarnya. (DEDE SUHERLAN)

Related posts