JABARTODAY.COM – BANDUNG
Wakil Presiden (Wapres) BEM REMA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Destryana Riffandi, menegaskan, tuduhan yang menyebutkan bahwa BEM REMA UPI memperuncing konflik horizontal antarorganisasi kemahasiswaan (ormawa), tidak benar. Selain itu, pernyataan yang memosisikan BEM REMA UPI sebagai otak intelektual sehingga salah satu BEM jurusan menyoal keberadaan dan legalitas BEM FPIPS UPI, sama sekali tidak berdasar.
Selain itu, Destryana menyanggah jika BEM REMA UPI dinilai tidak independen dan menjadi kepanjangan kekuatan politik tertentu.
Pernyataan itu disampaikan Destryana untuk menyikapi aksi yang dilakukan puluhan massa dari Pengurus BEM Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia, menjelang akhir pelaksanaan Mokaku UPI 2012, di depan Gedung Gymnasium UPI, Jumat (31/8) lalu. Para pengunjuk rasa menuding BEM REMA UPI sebagai biang dari kekisruhan yang terjadi di BEM FPIPS UPI.
Menurut Destryana, terkait pernyataan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam (Hima IPAI) di sebuah forum yang mengatakan bahwa BEM FPIPS UPI ilegal dan BEM REMA UPI berada di balik konflik itu, tuduhan itu mengada-ada.
“Dalam kejadian ini BEM REMA UPI tidak memiliki kapasitas untuk menginstruksikan Hima IPAI. Hima IPAI memiliki otonomi dalam menempuh langkah-langkah kebijakan organisasi,” kata Destryana.
Menyingggung tudingan bahwa BEM REMA UPI tidak independen dan menjadi kepanjangan kekuatan politik tertentu, Destyana mengungkapkan, BEM REMA UPI selalu menjalankan kegiatan berdasarkan program kerja.
“Kepentingan yang kami kedepankan adalah memberi manfaat khususnya untuk UPI dan umumnya untuk Indonesia,” tandas Destryana.
Ketua Hima IPAI, Achmad Faqihuddin, menuturkan, dia tidak pernah menyebutkan bahwa BEM FPIPS UPI legal ataupun ilegal.
“Saat pengenalan ketua himpunan yang ada di FPIPS pada Rabu, 29 Agustus, saya menyatakan Hima IPAI sampai saat ini belum menerima adanya Senat FPIPS dengan adalan tidak sesuai dengan Konstitusi Organisasi Republik Mahasiswa UPI,” ujar Achmad. (DEDE SUHERLAN)