Banyak Mall Kosong, Harga Terlalu Tinggi

JABARTODAY.COM.: BANDUNG

Trend pembangunan mal-mal perbelanjaan di pusat kota ternyata menyimpan masalah tersendiri. Faktanya,  terdapat banyak mal yang ternyata bangkrut sehingga menjadi bangunan tua dan sepi pengunjung maupun pedagang. Kenyataan ini jelas sangat merugikan para  investor.

Sekda Kota Bandung Edi Siswadi mengakui bahwa tiga hingga empat tahun lalu trend pasar sangat mendukung terhadap pembangunan mal-mal baru. “Tetapi setelah jadi, tidak berbanding lurus dengan peminat,” kata Sekda Kota Bandung Edi Siswadi,  Kamis (26/4).

Menurut Edi beberapa mal yang saat ini sepi di antaranya Bandung Trade Mal Cicadas dan Lucky Square di perempatan Jalan Jakarta, serta Pasar Kosambi, Ciroyom dan Andir.

Edi menilai bangkrutnya pasar modern yang tersaji dalam mal itu dikarenakan  terlalu tingginya harga yang ditawarkan kepada konsumen sedangkan daya beli pedagang rendah.

Subsidi silang

Salah satu strateginya, papar Edi, harus ada subsidi silang dalam artian ada perlakuan khusus untuk pedagang tradisional. Misalnya isi dulu baru bayar belakangan sesudah stabil dengan mereka bisa mencicil.

“Pemkot bisa berikan subsidi kepada pedagang kecil ini untuk membeli kios yang ditawarkan oleh pengembang,” tuturnya.

Pengembang mal pun dituntut lebih kreatif serta inovatif. Trend untuk saat ini, Bandung lebih dikenal fashion dan kulinernya. “Kalau pengembang pintar memilih, maka kemungkinan berkembangnya lebih besar,” jelasnya.[fah]

Related posts