bank bjb Sasar Qatar

Direktur Utama bank bjb, Bien Subiantoro.
Direktur Utama bank bjb, Bien Subiantoro.

JABARTODAY.COM – JAKARTA

Melakukan pengembangan bisnis menjadi opsi yang diusung PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten atau bank bjb. Salah satu produk yang terus dikembangkan lembaga perbankan BUMD Jawa Barat-Banten adalah transaksi internasional, seperti remittance.

“Remittance berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Potensinya besar mengingat banyak WNI (warga negara Indonesia) yang bekerja di beberapa negara ASEAN, Asia, dan Timur Tengah,” ujar Direktur Utama bank bjb, Bien Subiantoro, usai Analyst Meeting FY 2013 di Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Bien mengatakan, adalah Taiwan yang menjadi titik awal transaksi internasional. Di negara itu, paparnya, banyak WNI yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang  mayoritas bekerja pada industri.

Menurutnya, sistem transaksi internasional, seperti remittance, berpotensi untuk terus tumbuh. Karenanya, sahut dia, pihaknya terus berupaya mengembangkannya ke negara-negara lain, yang tentunya, selama ini menjadi tujuan para TKI.

Bien mengungkap, ada beberapa negara yang menjadi bidikan bank bjb untuk mengembangkan remittance. Satu diantaranya, Qatar. Itu karena, terangnya, Qatar, menjadi salah satu dari beberapa negara tujuan TKI.

Berbicara mengenai kinerja, Bien menegaskan, tahun lalu, pihaknya menggelontorkan kredit bernilai Rp 45,3 triliun. Angka itu, katanya, tumbuh 28,1 persen lebih tinggi daripada realisasi 2012.

Kucuran kredit 2013, tuturnya, terdiri atas kredit konsumer senilai Rp 28,85 triliun, kredit mikro Rp 5,35 triliun, kredit komersil Rp 6,98 triliun. “Termasuk KPR (kredit pemilikan rumah) sebesar Rp 3,91 triliun,” seru Bien.

Tahun ini, cetus dia, pihaknya mencanangkan terjadinya kenaikan kredit. Proyeksinya, lanjut Bien, tumbuh 28 persen lebih besar daripada pencapaian 2013.

Mengenai dana pihak ketiga (DPK), tahun lalu, terjadi perubahan komposisi dana murah dan mahal. Saat ini, komposisinya 60 persen dana murah, dan 40 persen deposito.

Itu terjadi, jelasnya, karena pihaknya memang menurunkan deosito 23 persen karena adanya perkembangan ekonomi global. Hal itu agar pihaknya tetap dapat menjaga profit.

Hasilnya, urai Bien, menutup 2013, pihaknya sukses menumbuhkan laba bersih senilai Rp 1,37 triliun. Jumlah itu naik 15,3 persen lebih tinggi daripada 2012. (ADR)

Related posts