Sasaran Imunisasi Campak Semakin Banyak

Sekretaris Kota Bandung Yossi Irianto menandatangani komitmen advokasi Catch Up Campaign Measles Rubella, Kamis (18/5). (jabartoday/eddy koesman)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Campak merupakan penyakit menular dan menjadi salah satu penyebab kematian anak di Indonesia. Penyakit ini timbul pada masa anak-anak, kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup.

Kota Bandung, dengan 151 kelurahan miliki target menjadi kota sehat pada tahun 2018. Salah satu strateginya, seluruh masyarakat mendapat jaminan kesehatan melalui percepatan pelayanan kesehatan.

“Puskesmas harus ada di setiap pelosok dengan fasilitas yang mumpuni. Di samping itu, komitmen kesehatan kita lakukan bersama-sama,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, di sela acara Advokasi dan Sosialisasi Catch Up Campaign Measles Rubella di Kota Bandung, di Gedung Serbaguna PT. Bio Farma, Kamis (18/5).

Dengan target cakupan imunisasi campak yang luas, jelas Yossi, kasus campak perlu mendapat perhatian khusus. Karena, masih terjadi
balita yang meninggal tiap tahunnya, diantaranya terdampak campak.

Maka itu, jumlah cakupan balita yang diimunisasi campak harus semakin banyak. “Balita dengan jumlah sasaran imunisasi semakin banyak, ini berarti meminimalisir masih rendahnya cakupan imunisasi di Kota Bandung. Untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan (preventif) petugas kesehatan sangat diperlukan dalam pelaksanaannya,” ujar Yossi.

Menyoal peran kader posyandu dengan cakupan imunisasi campak di puskesmas, dalam pandangan Yossi, semua kader posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kota Bandung, cukup memadai guna suksesnya kegiatan yang akan dilaksanakan mulai bulan Agustus-September 2017.

Sejatinya, sambung Yossi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran kader posyandu dengan cakupan imunisasi campak di puskesmas. “Dengan masih terdapat wilayah yang cukup jauh dijangkau. Maka, melalui institusi terkait diantaranya menempatkan tenaga kesehatan di puskesmas-puskesmas  dan mengadakan pelatihan kader penyuluhan, akan terlihat nyata keaktifan peran kader Posyandu,” ungkap Yossi.

“Sayangi Buah Hati Anda dengan Imunisasi Campak Rubel (MR)”, artinya menyayangi anak untuk kelangsungan kesehatannya di masa datang. Teknisnya, berikan vaksin secara rutin untuk anak usia 9 bulan hingga usia 15 tahun. “Sasaran rutin kali ini harus dengan aksi yang rutin pula, sebab vaksin yang disuntikkan menjadi penting,” tukas Yossi.

Poin pentingnya, sosialisasi ini harus tersinkronisasi antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan. Pasalnya, ada pola baru dalam imunisasi campak-rubella (MR). Pencegahan penyakit berbahaya ini bisa diantisipasi sejak dini. “Untuk mendorong vaksin MR ini, posyandu di lapangan miliki peranan penting,” tutup Yossi. (koe)

Related posts