Memasuki usianya ke-202 tahun, Kota Bandung diakui oleh Walikota Bandung Dada Rosada damai dan tentram, terutama bagi masyarakatnya. Hal itu didasarkan, Bandung adalah salah satu kota besar yang selalu diminati banyak orang dari berbagai pelosok, hal ini juga yang menyebabkan Kota Kembang ini menjadi heterogen.
“Kalau kita lihat, di daerah lain ada konflik, bentrokan, anarkis, di Bandung tidak meski heterogen. Saya sampaikan terima kasih kepada warga Kota Bandung,” kata Dada, di sela-sela pembukaan Balkot Festival 2012 di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Kamis (15/11).
Dirinya berharap lewat event ini, Bandung bisa terus menunjukkan sikap toleransi dari setiap umat. Kota ini selain dihuni etnis Sunda, Tionghoa, Islam, Kristen dan lainnya tetap bisa menjaga keharmonisan. “Bandung adalah pluralisme. Semua bisa hidup beriringan,” ucapnya.
Hajatan akbar kali ini, disampaikan Dada, adalah yang terakhir bagi dirinya. Disebabkan, ini adalah periode akhir dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Kembang. “Semoga jaya terus untuk Bandung dan Balkot Festival,” ujarnya.
Balkot Festival, yang dahulu disebut Bandung Blossom, tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena tidak lagi diadakan iring-iringan kendaraan hias seperti festival sebelumnya. “Bedanya dengan tahun lalu, pawai kendaraan hias tidak dilakukan tahun ini, karena takut macet,” ungkap politisi Partai Demokrat itu.
Tapi, Anda jangan dulu kecewa, karena panitia menggantinya dengan stand pameran yang diisi oleh berbagai komunitas di Bandung. Selain itu juga ada suguhan musik lokal seperti Sarasvati, Ada Band, Marvell dan lainnya.
Diprediksi event tahunan Kota Bandung ini bisa menyedot 100 ribu pengujung. (AVILA DWIPUTRA)