AMM Bantu Korban Banjir di Kabupaten Bandung

JABARTODAY.COM – BANDUNG Aksi nyata ditunjukkan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Bandung dalam membantu korban bencana banjir dan penanganan wabah Covid-19.

Dengan program filantropi yang diberi nama Udunan Bareng Lima Ribu (Ubar 5000), mereka terus menyisir korban-korban banjir dan Covid-19 dari gang ke gang di Kabupaten Bandung.

Koordinator AMM Kabupaten Bandung, Rifki Fauzi, menuturkan, aksi nyata tersebut diinisiasi dari keprihatinan seluruh anggota.

“Maka dari itu kami bergerak turun tangan memberikan kontribusi dengan menginisiasi gerakan Aksi Riksa Bersama dengan melahirkan program UBAR 5000,” ujarnya, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, donasi yang dikumpulkan tersebut dimanfaatkan untuk bantuan air bersih, sembako, perlengkapan bayi, karpet, selimut, penyemprotan disinfektan dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang tengah berjuang menangani pandemi virus corona.

Berita Terkait

AMM Kabupaten Bandung berharap para Agnia, kaum muslimin, serta para dermawan untuk bersama-sama ikut turun tangan membantu masyarakat.

“Kami ingin mengetuk hati mereka agar mendonasikan sebagian hartanya hanya melalui program UBAR 5000 ini,” serunya.

Hasil pengumpulan donasi program itu, lanjut dia, akan digunakan untuk meredakan kepiluan korban bencana alam dan non alam. AMM Kabupaten Bandung, imbuh dia, akan terus bergerak menggalang donasi.

“Tidak hanya untuk saat ini saja. Tapi kami akan terus bergerak mengetuk hati para dermawan. Karena datangnya bencana itu tidak bisa diprediksi kapan. Itu rahasia Allah,” cetusnya.

Rifki menyatakan, seluruh anggota AMM turut bersedih dan berduka terhadap nasib para korban terdampak bencana banjir. Banyak warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana banjir meski pemerintah menginstruksikan untuk diam diri di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Warga terpaksa mengungsi di tengah wabah Covid-19 ini. Mereka meninggalkan rumah dan harta bendanya yang hancur terendam banjir. Kami cukup prihatin dengan kondisi ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, terdapat tiga titik lokasi bagi pengungsi di Kecamatan Baleendah, yakni di shelter Parunghalang sebanyak 44 kepala keluarga atau 144 orang jiwa, Masjid Al Huda Andir sebanyak 44 KK atau 141 jiwa, dan Gedung BPSK Kabupaten Bandung sebanyak 69 KK atau 234 jiwa. (vil)

Related posts