Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Hikmahanto Juwana menilai pernyataan Menlu RI Marty Natalegawa tentang dukungan terhadap Palestina dan tidak membeli produk Israel sebagai sungguh langkah berani yang dan biasa. Menurutnya, sikap berani Marty itu menggambarkan sikap kongkrit pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan diakui sebagai anggota penuh di PBB.
“Pernyataan Menlu Marty bisa menjadikan dirinya Soekarno kecil (little Soekarno) di mana Soekarno secara konsisten memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang terjajah meski harus berhadapan dengan negara-negara besar,” ujarnya dalam keterangan persnya yang dikirim ke sejumlah media, Sabtu (29/9).
Hikmahanto mengatakan sebagai tindak lanjut dari pernyataan tersebut, berbagai kementerian sebaiknya mengidentifikasi produk-produk Israel yang patut untuk tidak dibeli oleh masyarakat Indonesia. Bahkan bila perlu diidentifikasi juga produk yang dibuat di negara tertentu di mana perusahaannya dimiliki oleh pelaku usaha Israel.
“Indonesia harus dapat menjadi contoh bagi negara-negara Islam dan berpenduduk Islam dalam melakukan tindakan kongkrit untuk memboikot produk asal Israel,” jelasnya.
Tindakan boikot ini, lanjut Hikmahanto, mirip dengan tindakan pemerintah AS yang menyerukan embargo terhadap produk Iran. Pemerintah AS akan mengidentifikasi produk-produk asal Iran. Bahkan bila ada perusahaan yang melakukan pembelian produk asal Iran atau bertransaksi dengan pemerintah dan perusahaan Iran akan dikenakan sanksi.
“Keseriusan dari berbagai instansi pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, atas pernyataan Menlu Marty dibutuhkan agar pernyataan tersebut bisa kongkrit dan tidak sekedar manis dibibir belaka,” tegasnya. [far]