Air Bendungan Barugbug Karawang Susut, Ribuan Hektar Sawah Terancam Kering

JABARTODAY.COM – KARAWANG

Tinggi muka air Bendungan Barugbug di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami penyusutan sejak beberapa pekan terakhir, sehingga ribuan hektare areal persawahan di daerah tersebut terancam kekeringan.

Seorang petani di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Amin, Kamis, mengatakan, sejak memasuki musim kemarau beberapa pekan lalu hingga kini, para petani di daerahnya sudah menyiapkan pompa untuk menyedot sisa-sisa air dari saluran irigasi.

Hal tersebut dilakukan agar areal persawahan yang digarap para petani di daerahnya tidak kesulitan air, dan juga bertujuan untuk melindungi tanaman padi mereka yang kini sudah berusia sekitar 50 hari.

Menurut dia, saluran irigasi yang biasa mengaliri areal persawahan ke wilayahnya ialah saluran irigasi Kalensinom. Air yang mengalir di Kalensinom itu sendiri bersumber dari anak sungai Cilamaya.

Tetapi saat ini kondisi anak sungai Cilamaya sudah menyusut akibat menurunnya tinggi muka air di Bendungan Barugbug yang berlokasi di Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari, Karawang.

Petugas pengamat Bendungan Barugbug, Endang, mengatakan, dalam kondisi normal, tinggi muka air Bendungan Barugbug mencapai 4,5 meter hingga 5 meter. Tetapi kondisi saat ini, tinggi muka air bendungan tersebut kurang dari 3 meter.

Akibat berkurangnya tinggi muka air Bendungan Barugbug, maka air dari dalam bendungan tidak bisa mengalir deras ke dua saluran irigasi yang mengarah ke wilayah Karawang dan Subang.

Sementara seluas 2.889 hektare areal persawahan di dua wilayah itu sangat bergantung air dari Bendungan Barugbug.

Sehingga jika kondisi menurunnya tinggi muka air Bendungan Barugbug terus terjadi, maka ribuan hektare areal persawahan di wilayah Karawang dan Subang teracam kekeringan.[Alfian]

Related posts