
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Satu dekade lalu, publik tidak mengenal sosok Ahmad Heryawan. Namun, nama yang Satu itu kemudian melejit setelah terpilih menjadi Gubernur Jabar, berpasangan dengan Dede Yusuf pada 2008-2013. Periode lima tahun berikutnya, Aher, sapaan akrabnya, kembali menahkodai Tatar Pasundan bersama Dedy Mizwar.
Pada Rabu (13/6), Aher adalah masa paripurnanya. Usainya masa jabatan itu pun, otonatis, Aher tidak lagi mendiami dan menggunakan fasilitas negara.
“Kami sudah menerima penyerahan seluruh asset dan fasilitas negara oleh Pak Aher. Yaitu, rumah dinas (Gedung Pakuan) beserta isinya. Lalu, fasilitas penunjang lain, termasuk kendaraan dinas,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, yang juga kini, resmi menjadi Pelaksana Harian (PlH) Gubernur Jabar, Iwa Kartiwa, di Gedung Sate Bandung, Rabu (13/6).
Iwa mengutarakan, hasil verifikasi Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah menunjukkan, semua fasilitas yang dikembalikan Gubernur Jabar 2 periode itu dalam kondisi baik.

Soal posisinya sebagai Pelaksana Harian Gubernur Jabar, Iwa menyatakan, kepastian itu setelah pihaknya menerima radiogram Kementerian Dalam Negeri. “Jadi, tugas saya rangkap, sebagai Pelaksana Harian Gubernur Jabar dan Sekda Pemprov Jabar. Ini bukan pekerjaan mudah,” ujarnya.
Menurutnya, banyak pekerjaan yang menantunya dan tidak dapat ditunda-tunda. Misalnya, kata Iwa, beberapa pembangunan yang sedang berlangsung seperti infrastruktur, contohnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), beberapa ruas tol, dan lainnya.
Ditegaskan, program-program pembangunan itu tidak boleh mengalami jeda. Termasuk agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Itu semua, tegasnya, harus terus berlangsung. Karenanya, cetus Iwa, pihaknya meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) merapatkan barisan guna meningkatkan tugas pokok dan fungsinya. (win)