
JABARTODAY.COM – BANDUNG
Bupati Garut Aceng HM Fikri dicecar 25 pertanyaan oleh para penyidik Polda Jawa Barat terkait kasus penipuan atau penggelapan serta pemerasan kepada seorang pengusaha, Asep Rahmat Kurnia Jaya, Senin (10/12). Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Martinus Sitompul.
“Sekitar 25 pertanyaan. Dari yang paling umum, seperti nama, pekerjaan, kemudian masuk ke hal pokok, seperti yang dilaporkan, yaitu penipuan,” ujar Martinus, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta.
Dikatakan Martinus, Aceng diperiksa sekitar pukul 08.45 WIB dan selesai pukul 11.50 WIB. Selanjutnya, Aceng akan dikonfrontir keterangannya bersama 5 orang lainnya, yaitu Asep Hermawan alias Chep Maher, Ujang Suja’i, Suryana alias Izur, Mahmud dan Asep Rahmat Kurnia Jaya. Izur dan Mahmud sendiri, disebut-sebut sebagai tim sukses Asep menjadi Wakil Bupati Garut. “Karena mereka yang mengetahui kejadian sebenarnya,” imbuh Martinus.
Kasus ini berawal saat Asep melapor ke Polda Jabar pada Kamis (10/5) lalu. Dalam laporan bernomor LPB/381/V/2012/Jabar itu tertera terlapor Aceng Fikri dan Chep Maher. Perkara yang diadukan Asep, yakni tindak pidana penipuan atau penggelapan, serta pemerasan yang dilakukan dua terlapor tersebut.
Saat itu, 12 April 2012 Asep datang ke rumah Aceng. Dia mengaku menyerahkan uang tunai US$ 25 ribu. Setelah sebelumnya staf Aceng yang bernama Chep meminta Rp 500 juta sebagai uang pendaftaran wakil bupati Garut . Namun pada 17 April Chep mendatangi Asep di Hotel Banyu Artha Cipanas, Garut. Chep bermaksud menyampaikan permintaan Aceng yakni meminta uang Rp 1,4 miliar yang alasannya untuk meloloskan menjadi Wakil Bupati Garut yang kosong sejak ditinggal Dicky Chandra.
Asep melaporkan ke Polda Jabar, dikarenakan duitnya tidak kembali, meski gagal menjadi Wakil Bupati Garut. Wakil Bupati yang terpilih adalah Agus Hamdani dari PPP. (AVILA DWIPUTRA)