PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan, rencana penawaran saham perdana PT Aerowisata Catering Services dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) kemungkinan akan ditunda.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, saat paparan kinerja, Selasa (11/9/2012). “Laporan final dari Mandiri Sekuritas belum selesai dan masih dibahas. Mayoritas pendapatan GMF masih ditunjang dari Garuda Indonesia sehingga belum dapat di go public.
Kalau Aerowisata memang lebih sedikit ketergantungan ke Garuda. Kemungkinan akan ditunda untuk penawaran saham perdana, jadi kita lihat laporan Mandiri Sekuritas lagi,” tutur Emirsyah.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk Handrito Hardjono terkait penarikan utangĀ mengatakan, pihaknya akan menarik utang dengan bentuk medium term notes (MTN) bertenor dua tahun. Jumlah MTN tersebut sekitar US$200 juta yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jumlah pesawat. “Kami sedang finalisasi MTN tersebut. Kemungkinan cair pada akhir September dan Oktober 2012,” kata Handrito.
Handrito menambahkan, pihaknya juga akan melunasi utang sekitar US$25 juta-US$30 juta hingga akhir tahun 2012. Pelunasan utang tersebut akan berasal dari kas internal. Per Juli 2012, perseroan diperkirakan mencatatkan utang US$398 juta. [FAR]