Reaktivasi Cibatu-Garut PT KAI, Serahkan Biaya Bongkar

Stasiun Cibatu Kabupaten Garut. (jabartoday.com/erwin adriansyah)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Guna mengonektivitaskan seluruh daerah, perlu adanya sistem transportasi yang andal. Dasar itu yang membuat pemerintah, yaitu Direktorat Jenderal  Perkeretaapian (Dirjen KA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merencanakan reaktivasi beberapa jalur kereta. Satu di antaranya, Ciabtu-Garut.

Untuk merealisasikannya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) turut andil dalam proses agenda besar itu. Di antaranya, melakukan penertiban bangunan yang berada pada jalur reaktivasi tersebut.

“Ada sekitar 1.077 unit bangunan pada areal sekitar 60 ribu meter per segi yang harus kami tertibkan pada lahan dan titik reaktivasi,” tandas Direktur Utama PT KAI (Persero), Edi Sukmoro, Rabu (12/12).

Edi mengatakan, dalam proses penertiban itu, pihaknya turut membantu para warga yang mendiami bangunan-bangunan itu. Bentuknya, jelas dia, biaya bongkar, yang secara simbolis, penyerahannya berlangsung di Stasiun Cibatu Garut.

Dia menjelaskan, nominal biaya bongkar itu bervariasi, bergantung jenis bangunan dan luasnya. Jika bangunannya semi permanen, tutur Edi, nominalnya Rp 200 ribu per meter per segi. Sedangkan apabila bangunan permanen, lanjutnya, angkanya Rp 250 ribu meter per segi.

Penyerahan biaya bongkar itu, lanjutnya, bukan berupa uang tunai, melainkan berbentuk tabungan perbankan. Pihaknya, ungkap dia, bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dalam hal penyaluran biaya bongkar.

Kepala PT KAI (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Saridal, menambahkan, total biaya bongkar pada jalur Cibatu-Garut tergolong besar. “Nominalnya, kami perkirakan Rp 15 miliar,” tambah Saridal. (win)

Related posts