
JABARTODAY.COM – PURWAKARTA
Pembukaan bazar seni se-Asia Pasifik dalam rangka HUT Purwakarta ke-183, dimeriahkan oleh penampilan seni budaya andalan sejumlah negara. Malaysia misalnya, menampilkan 2 performance yakni parade Kilas Pahlawan dan Pentas Dikir Fusion.
Khalid Mohamad Nor, koreografer yang sekaligus pimpinan peserta negara malaysia dari sanggar seni Istana Budaya, Malaysia menjelaskan 2 performance dari negaranya ini. Menurutnya, Parade Kilas Pahlawan semacam tarian pembuka setiap upacara resmi di Malaysia yang diiringi rampak lagu dari gabungan suku adat istiadat yang ada di negeri jiran ini. Gerakan kepahlawanan ini merupakan apresiasi kesantunan adat dan budaya negara serumpun Malaysia.
“Selain kesantunan, kilas pahlawan juga menampilkan kegagahan, ketangkasan sekaligus lemah gemulainya para penari. Musik yang mengiringi berjudul Gema Serumpun, Zapin Tenglu dan Joget Mat Kilau,” jelas Khalid.
Sementara itu, perform kedua dikir fusion semacam gerakan tarian yang mengkolaborasi gerakan asas dikir barat yang populer di timur semenanjung malaysia. Lagu yang mengiringi berjudul dikir fusion.
Sementara itu, Thailand di bawah pimpinan Mr. Poomrat Damyot dari group Kalasin College of Dramatic Arts akan membawakan Seni Budaya asli wilayah bagian timur laut Thailand atau biasa disebut suku Isan Thailand. Isan Thailand yang menakjubkan akan ditampilkan keunikan seni budaya dari penduduknya. suku Isan ini kaya dengan seni dan budaya serta memiliki jalan kehidupan dan kepercayaan yang berbeda.
“Pertunjukan ini akan menghadirkan kenyamanan dan kebahagiaan. sering ditampilkan dalam acara tradisi dan festival internasional. maknanya, agar penonton bisa terlibat merayakan kebahagiaan dan kesenangan. Instrumen parade mencakup kecapi elektronik khas thailand, drum dan simbal yang panjang.” ungkap Poomrat.
Tak kalah menarik, seniman dari grup Nrityadhara Kathak Research Institute India ini akan menampilkan Tarian Naman, tarian Lavani dan gerakan kaki berirama dari para penari yang diiringi alat musik Dholaki. Dholaki alat musik khas yang populer masyarakat di bagian Maharashtra India ini menyerupai barel dua gendang tangan berkepala satu kayu. alat musik ini menggambarkan perdamaian, digunakan untuk mengiringi tarian Lavani yang merupakan tarian rakyat setempat.
Namun sebelumnya, sebagai tarian pembuka ada Tari Naman, yang menggambarkan Dewa Siwa yakni dewa yang diyakini sebagai dewa dari semua Tari. sehingga setiap gelaran seni tarian di Maharashtra harus diawali dengan Tarian Naman sebagai permulaan mengawali pekerjaan, tujuannya sebagai penghormatan kepada Tuhan Shiva (Nataraja) untuk memohon berkah dan kelancaran dari pagelaran yang akan dilaksanakan.
Tarian dilanjutkan dengan Lavani yang dimainkan seniman perempuan India dengan pakaian khasnya. musik pengiring Lavani biasanya berirama dan deskriptif. di masa lalu tarian Lavani dilakukan untuk menghibur raja. Sebelum tarian dimulai, ada salam penari yang disebut Mujara. Kemudian diakhiri dengan gerakan kaki yang berirama dari para penari dilengkapi dengan banyak lonceng (gengge) di pergelangan kaki mereka dan gerakan ritmis dengan instrumen dholaki, tabla dan dholak. (HMS/FZF)