Benda yang Jatuh di Sumenep, Pecahan Roket Falcon 9

Benda jatuh yang ditemukan di Sumenep adalah pecahan roket. Lapan mengumumkannya di Kantor Lapan, Jumat (7/10). (jabartoday/avila dwiputra)
Benda jatuh yang ditemukan di Sumenep adalah pecahan roket. Lapan mengumumkannya di Kantor Lapan, Jumat (7/10). (jabartoday/avila dwiputra)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengonfirmasi penemuan benda langit yang terjatuh di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (26/9) lalu, adalah bagian dari roket untuk meluncurkan satelit komunikasi.

Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan, berdasarkan hasil monitor oleh sistem pemantauan Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN di Jalan Dr. Djundjunan No.133, pada hari yang sama terdapat dua benda antariksa melintas di atas wilayah Pulau Madura, yakni roket Delta 2 PAM-D yang melintas sekitar pukul 06.30 dan roket Falcon 9 yang melintas sekitar pukul 09.30.

“Benda tersebut merupakan bekas roket bagian atas yang digunakan untuk meluncurkan satelit komunikasi JCST 16 milik Jepang pada 14 Agustus 2016. Namun, roketnya milik perusahaan transportasi luar angkasa dari Amerika, SpaceĀ  Exploration Technologies Corporation (SpaceX) yang diluncurkan oleh Cape Carnaveral Air Force Station, Florida,” ungkap Thomas, di Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN, Jumat (7/10).

Dari hasil penelusuran, roket Falcon 9 merupakan jenis roket pertama di dunia yang dilengkapi dengan teknologi untuk mendaratkan kembali bagiannya di permukaan bumi. Sementara, benda jatuh antariksa yang ditemukan adalah bagian dari tingkat kedua roket itu. Hanya saja, Thomas memastikan, jatuhnya benda tersebut tidak menimbulkan kerugian yang signifikan bagi masyarakat. “Hasil dari identifikasi di lapangan yang dilakukan tim peneliti, beberapa benda itu tersebar di sejumlah titik, diantaranya Gili Genteng dan Gili Raja,” tukas Thomas, dalam konferensi pers yang disaksikan langsung Director Commercial Sales SpaceX USA Ryan Wilshire.

Meski dinilai tak berbahaya, pihak Lapan masih melakukan identifikasi terhadap sampah antariksa itu lebih lanjut demi keselamatan dan keamanan masyarakat. Karenanya, tim investigasi LAPAN bekerja sama dengan BAPETEN lakukan identifikasi dengan mengukur tingkat paparan radiasi nuklir dari benda tersebut. “Hasil pengukuran menunjukkan bahwa benda tersebut tidak terpapar radiasi nuklir. Kami sudah menyerahkan benda tersebut kepada negara atau perusahaan asalnya,” tandas Thomas.

Seperti diberitakan, warga Sumenep dihebohkan dengan penemuan benda asing yang jatuh dari langit pada Senin (26/9). Empat serpihan itu terdiri dari tiga benda berbentuk tabung yang diberi nama composite overwrapped presized vessel (tabung bahan bakar) dan satu panel terminal power. (vil)

Related posts