Angkutan Integrasi Mutlak Dibutuhkan

Perbaikan pelayanan angkutan umum mutlak dilakukan. (net)
Perbaikan pelayanan angkutan umum mutlak dilakukan. (net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG DPRD Kota Bandung menilai program Jumat Ngangkot sebagai upaya positif dalam rangka membudayakan penggunaan angkutan umum kepada masyarakat. Namun, dewan meminta agar program tersebut hanya sekedar ‘gimmick’ atau penarik perhatian sesaat.

Menurut Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga, Pemerintah Kota Bandung harus mulai membenahi angkutan umum, karena ada peraturan yang menerangkan tentang pelayanan bagi masyarakat. “Di dalamnya menerangkan soal kenyamanan dan tepat waktu,” ujar Awang, sapaan akrabnya, di Gedung Parlemen, Kamis (17/11).

Menggunakan angkutan umum mutlak dilakukan masyarakat, demi mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kota ini. Namun begitu, seru Awang, harus ada angkutan massal yang terintegrasi agar masyarakat lebih mudah mencapai tujuan mereka. “Kalau sekarang masih ada blank spot (titik kosong) yang tidak dilalui angkutan umum. Sehingga, masyarakat mesti menggunakan angkutan lainnya, seperti ojek,” tukas politisi Partai Nasional Demokrat tersebut.

Terdampak masyarakat pengguna angkutan umum yang harus berganti jurusan demi mencapai lokasi, ongkos transportasi menjadi lebih mahal, dibanding menggunakan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, dewan mengusulkan agar Pemkot menggunakan teknologi dalam memecahkan persoalan transportasi. “Seperti TMB (Trans Metro Bandung), dibuat GPS-nya, agar masyarakat bisa memastikan jadwal bus tiba di shelter-shelter,” papar Awang.

Dikarenakan Bandung tidak mungkin melakukan pengembangan jalan kembali, Pemkot harus mulai memokuskan atensi kepada pelayanan angkutan massal. Karena, ditandaskan Awang, angkutan massal adalah sebuah kewajiban yang diatur UU. Maka itu, pengadaan angkutan umum yang terintegrasi adalah sebuah keniscayaan. “Maka itu, Pemkot jangan prioritaskan keuntungan dahulu, melainkan pelayanan kepada masyarakat,” tegas dia. (vil)

Related posts