Produk Mainan Anak Jangan Gunakan Zat Berbahaya

deddy widjayaJABARTODAY.COM – BANDUNG

Untuk meningkatkan daya saing ketika tingkat persaingan makin tinggi, terdapat berbagai cara. Diantaranya, menggunakan zat-zat yang tidak berbahaya. Pasalnya, penggunaan zat-zat berbahaya tidak hanya berefek negatif bagi konsumen, tetapi juga dunia usaha dan industri.

“Benar. Kami mengimbau seluruh pelaku dunia usaha dan industri, khususnya, di Jawa Barat, supaya tidak memproduksi barang-barang, termasuk mainan, makanan, dan minuman, bagi anak-anak menggunakan zat berbahaya,” tandas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pengusaha Indonesia Jabar, Dedy Widjaja, usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara DPW APINDO Jabar dan Save the Children Indonesia di Hotel Jayakarta, Jumat (22/8/2014).

Menurut Dedy, pelaku usaha dan industri yang menggunakan zat berbahaya untuk memproduksi barang, khususnya, bagi anak-anak, dapat mengalami pelemahan daya saing. Itu karena, jelasnya, para pelaku usaha dan industri dapat terkena sanksi pidana. Efeknya, lanjut dia, pabrik atau industri yang menggunakan zat berbahaya dapat mengalami pencabutan izin.

Hal itu, sambung Dedy, membuat para tenaga kerja pada perusahaan atau pabrik itu terkena imbasnya. Jika pabrik atau industri itu tutup, tambah Dedy, otomatis, para pekerjanya tidak dapat lagi bekerja. Kondisi itu, ucap dia, menyebabkan masalah baru, yaitu berkenaan dengan pengangguran. “Jika demikian, pertumbuhan ekonomi terhambat,” sahut Dedy.

Berbicara tentang produk-produk bagi anak-anak, baik berupa barang, makanan, maupun minuman, Dedy menyatakan, para pelaku usaha dan industri harus memenuhi standar khusus mengenai produk ramah anak. Karenanya, seru Dedy, pihaknya meminta para pelaku usaha dan industri supaya menggunakan bahan baku yang tidak mengandung zat berbahaya.

“Anak-anak memiliki hak dasar yang perlu mendapat perhatian khusus pengusaha. Menjadi tugas kita bersama, termasuk kalangan pengusaha,  untuk peduli terhadap hak anak,” seru Dedy.

Country Office Save the Children, Ricardo Carvalio, menambahkan, pemberian hak anak merupakan sebuah opsi investasi masa depan yang tergolong efektif. Dia berpandangan, hal tersebut dapat menciptakan iklim bisnis yang stabil dan produktif.  “Perusahaan yang memberi penghargaan kepada hak anak dapat menjaga keberlanjutan usaha. Efeknya, menghasilkan keuntungan bisnis yang nyata,” tutup Carvalio. (ADR)

Related posts